Reporter: Kiki Safitri | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan rupah yang terjadi dalam kurun waktu beberapa bulan belakangan ini dinilai belum menjadi ancaman ekonomi. Dengan catatan, nilai rupiah masih bisa diprediksi oleh para pengusaha.
"Yang penting pelemahannya masih terukur dan tidak liar. Dan kemudian rupiah masih bisa di prediksi sehingga pengusaha masih bisa mengambil keputusan bisnis," kata Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (30/8).
Piter menyebut, sejauh ini prediksi rupiah yang masih mampu dilakukan pengusaha merupakan sebuah hal yang menguntungkan. Pasalnya, prediksi kondisi rupiah berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
"Dan pengusaha juga tidak berharap rupiah menguat terus. melemah itu juga ada bagusnya. Apalagi di tengah kondisi sekarang. Coba bayangkan jika pengusaha tidak bisa memprediksi rupiah, maka dia tidak bisa mengambil keputusan bisnis. Kalau dia tidak bisa mengambil keputusan bisnis dia akan hold semua. Itu yang akan merusak pertumbuhan ekonomi kita," tegasnya.
Lebih lanjut Piter menyebut bahwa pelemahan dan penguatan rupiah sejauh ini tidak menjadi problem jika masih berada dalam range yang bisa diterima oleh pelaku bisnis. Sehingga pengusaha bisa mengambil rencana dan keputusan.
"Kalau Rupiah di level 14.800 apa yang akan dilakukan pengusaha ? Tapi kalau dia tidak bisa menebak prediksi rupiah, itu yang repot. Jadi yang penting bukan penguatan atau pelemahan, tapi pergerakan rupiah itu masih di dalam koridor yang bisa diterima oleh pelaku bisnis. Sehingga pengusaha bisa mngambil perencanaan dan keputusan bisnis," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News