kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Ekonom Sebut Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Prabowo-Gibran Sulit Tercapai


Rabu, 15 Mei 2024 / 16:08 WIB
Ekonom Sebut Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Prabowo-Gibran Sulit Tercapai
Presiden terpilih Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka (kanan) menyampaikan keterangan pers usai mengikuti rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih Pemilu 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu (24/4/2024). KPU resmi menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/Spt.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan mencapai 7% hingga 8% di bawah pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka. 

Ekonom Senior UOB Enrico Tanuwidjaya menilai target yang ditetapkan itu sangat sulit dicapai, bahkan ia juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kesulitan menyentuh angka 6%.

Enrico menerangkan dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi, Indonesia membutuhkan sektor hilirisasi industri hingga transformasi digital. Selain itu, diperlukan kebijakan fiskal yang lebih ekspansif, mulai dari produktivitas UMKM, konektivitas dan keberlanjutan.

Baca Juga: Potensi Besar, KPI Targetkan Produksi Petrokimia 7,5 Juta Ton Per Tahun pada 2030

"Tanpa kebijakan fiskal yang lebih ekspansif sangat sulit untuk mencapai pertumbuhan 6%," kata Enrico dalam agenda diskusi 2024 Fitch on Indonesia, Rabu (15/4).

Enrico mengungkapkan, saat ini infrastruktur Indonesia telah siap untuk melakukan hilirisasi dan digitalisasi. Kendati demikian, kemampuan sumber daya manusia (SDM) dinilai masih rendah.

"Infrastruktur sudah siap, namun kemampuan SDM sangat rendah," ungkapnya.

Lebih lanjut, Enrico masih optimistis pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun mampu mencapai level 5,2%. Kendati begitu, ada sejumlah hadangan pertumbuhan ekonomi berupa kondisi fiskal yang lebih ketat karena efek dari Pandemi Covid-19 yang belum selesai.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai 5,2% pada tahun 2024.

Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Turun Menjadi US$ 403,9 Miliar pada Kuartal I 2024

"Kita mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Kita yakin bahwa potensi ekonomi Indonesia itu di 5,2% tahun ini. Dan ini lagi kita lihat dengan kemarin 5,11% di kuartal I-2024, lalu kuartal II nanti kita lihat berapa," kata  Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, beberapa waktu lalu.

Suahasil menerangkan, Indonesia memiliki sejumlah tantangan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% sepanjang tahun ini. Menurutnya, Indonesia perlu mencari sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Baca Juga: Hingga April 2024, BNI Sudah Salurkan KUR Rp 4,59 Triliun

"Tantangannya mencari sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru, produk UMKM, hilirisasi jadi sumber pertumbuhan ekonomi kita dan kita harapkan terus ke depan kita lanjutkan. Digitalisasi juga sumber pertumbuhan ekonomi kita dan ekonomi hijau juga," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×