kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.314   -36,00   -0,22%
  • IDX 7.388   100,88   1,38%
  • KOMPAS100 1.046   7,61   0,73%
  • LQ45 793   5,62   0,71%
  • ISSI 246   4,50   1,86%
  • IDX30 411   3,03   0,74%
  • IDXHIDIV20 470   3,28   0,70%
  • IDX80 118   0,81   0,70%
  • IDXV30 119   0,56   0,48%
  • IDXQ30 131   0,85   0,65%

Tarif 0% untuk AS, Ini Kelompok Masyarakat Indonesia yang Paling Terdampak


Jumat, 18 Juli 2025 / 06:44 WIB
Tarif 0% untuk AS, Ini Kelompok Masyarakat Indonesia yang Paling Terdampak
ILUSTRASI. Adanya ketimpangan besaran tarif impor dari AS dan Indonesia menimbulkan pertanyaan, apa dampak bagi masyarakat Indonesia pada umumnya? KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Amerika Serikat (AS) telah menetapkan tarif impor produk dari Indonesia sebesar 19%. Sementara itu, dalam kesepakatan tersebut, produk asal Amerika Serikat yang masuk ke Indonesia tidak dikenakan tarif impor sama sekali alias 0%. Hal ini disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump melalui pernyataannya pada Rabu (16/7/2025). 

"Mereka (Indonesia) akan membayar 19%, dan kami (AS) tidak akan membayar apa pun," ujar Trump, dikutip dari Reuters. 

"Kami akan memiliki akses penuh ke Indonesia, dan kami memiliki beberapa kesepakatan yang akan diumumkan," lanjutnya. 

Hal yang sama juga dikatakan oleh Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick. Ia menyampaikan bahwa Indonesia akan membayar tarif untuk produk-produknya yang masuk ke Amerika. 

"Tidak ada tarif di sana. Mereka membayar tarif di sini, mengubah asimetri ke arah kita. Mari kita bangkitkan kembali industri, dan itu akan membebaskan petani, peternak, nelayan, dan industri kita," kata Lutnick. 

Adanya ketimpangan besaran tarif impor dari Amerika Serikat dan Indonesia menimbulkan pertanyaan, apa dampak bagi masyarakat Indonesia pada umumnya? 

Baca Juga: Tak Pandang Bulu! Trump Ancam Kenakan Tarif 10%-15% untuk Lebih dari 150 Negara Kecil

Kegagalan dan kerugian besar bagi Indonesia 

Ekonom dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, mengatakan bahwa suatu keajaiban bagi AS bisa mendapatkan tarif 0% dari negara lain, yakni Indonesia. 

"Amerika bisa dapat 0% itu memang sebuah keajaiban. Karena tidak ada tuh negara lain yang sedang negosiasi lalu tarif dari Amerika di-nol persenkan," ujar Bhima ketika dihubungi oleh Kompas.com pada Kamis (17/7/2025). 

Bahkan negara Vietnam yang diketahui negosiasi dengan Amerika Serikat berhasil, hanya dapat menurunkan 46 persen menjadi 20%. 

"Itupun tidak ada klausul full akses kepada pasar sampai 0% semua produk dari Amerika. Jadi ini cuma di Indonesia," ungkap Bhima. 

Bhima mengatakan bahwa negosiasi yang dilakukan dengan AS terhadap tarif impor sebetulnya adalah kegagalan dan kerugian besar bagi Indonesia. 

"Itulah sebenarnya negosiasi ini sebuah kegagalan dan kerugian besar bagi indonesia. Jadi kenapa 0% ya mungkin indonesia sudah tidak punya daya tawar lagi," katanya. 

Selain itu, penyebab negosiasi yang menghasilkan tarif 0%  bagi Amerika mungkin disebabkan adanya ketakutan atau kekhawatirannya akan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal. 

"Adanya ketakutan dan kekhawatiran PHK massal di sektor-sektor industri padat karya, seperti alas kaki dan pakaian jadi. Jadi semua kemauan Trump diturutin," tuturnya. 

Baca Juga: Ini Produk AS yang Bakal Lebih Murah Setelah RI Beri Tarif 0% ke Trump, Bukan iPhone




TERBARU

[X]
×