kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.859   80,00   0,50%
  • IDX 7.150   -11,12   -0,16%
  • KOMPAS100 1.093   -1,00   -0,09%
  • LQ45 868   -3,93   -0,45%
  • ISSI 217   0,69   0,32%
  • IDX30 444   -2,38   -0,53%
  • IDXHIDIV20 535   -4,64   -0,86%
  • IDX80 125   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 134   -1,36   -1,00%
  • IDXQ30 148   -1,16   -0,78%

Ekonom Sebut Target Kemiskinan Ekstrem 0% pada 2024 Sulit Tercapai


Kamis, 06 April 2023 / 14:16 WIB
Ekonom Sebut Target Kemiskinan Ekstrem 0% pada 2024 Sulit Tercapai
ILUSTRASI. Pemerintah menargetkan kemiskinan ekstrem mencapai 0% pada 2024.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan kemiskinan ekstrem mencapai 0% pada 2024. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menerangkan, perlu adanya pengentasan kemiskinan maksimum 5,6 juta orang agar target 2024 tercapai.

Menanggapi hal itu, Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai target kemiskinan ekstrem 0% sulit tercapai karena masih banyaknya faktor yang menahan penurunan angka kemiskinan.

"Target pemerintah masih overshoot. Susah mencapai angka 0%. Hal itu sulit ditekan karena masalah kerak kemiskinan bersifat struktural, seperti akses pendidikan dan kesehatan," ucap dia kepada Kontan.co.id, Kamis (6/4).

Sementara itu, Bhima berpendapat siklus ekonomi baru yang merupakan tanda pemulihan pandemi Covid-19 juga menjadi salah satu penyebab sulitnya angka kemiskinan ditekan. Sebab, kata dia, sektor lapangan kerja belum dalam kondisi optimal. Selain itu, masalah pengendalian inflasi juga membuat penurunan angka kemiskinan menjadi lebih menantang. 

Baca Juga: Target Miskin Ekstrem 0%, Bappenas: Perlu Entaskan Sekitar 5,6 Juta Orang pada 2024

Sebagian besar penduduk miskin yang ada di sektor pertanian selama ini juga diyakini membuat tantangan makin berat. Sebab, terdapat dua tekanan, yakni sebagai produsen mengalami kenaikan biaya produksi dan sebagai konsumen merasakan harga pangan yang mahal sehingga membuat pengeluaran meningkat. 

Oleh karena itu, Bhima menyebut masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan pemerintah untuk mencapai angka 0% tersebut.

"Persoalannya, pekerjaan rumah pemerintah cukup banyak, tetapi anggaran terbatas. Pendataan untuk lakukan intervensi ke kantong kemiskinan pun perlu diperbaiki sehingga masyarakat yang ada di kerak kemiskinan bisa terbantu program pemerintah," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×