kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ekonom Perkirakan Inflasi pada April 2023 Akan Capai 0,22% Secara Bulanan


Minggu, 30 April 2023 / 15:10 WIB
Ekonom Perkirakan Inflasi pada April 2023 Akan Capai 0,22% Secara Bulanan


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom memperkirakan inflasi April 2023 akan mencapai lebih dari 5% secara year on year (YoY) karena dipengaruhi momen Ramadan dan Lebaran. Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah memprediksi tingkat inflasi pada April 2023 diperkirakan 0,17% hingga 0,22% secara month to month (MtM). 

"Sementara itu, secara YoY sekitar 5,25% hingga 5,5%," ucap dia belum lama ini.

Piter menerangkan inflasi April 2023 didorong kenaikan harga transportasi, makanan minuman, tembakau, serta pakaian dan alas kaki yang lebih tinggi, terutama menjelang Lebaran.

Menurut dia, April merupakan bulan yang terdapat momen Ramadan dan Lebaran. Secara historis, inflasi selalu meningkat karena tingginya permintaan dan adanya momen arus mudik. 

Baca Juga: Ekonom Ini Prediksi Inflasi April 2023 Cukup Terkendali

"Harga bahan pangan dan transportasi biasanya meningkat tinggi. Demikian juga dengan tahun ini," ujarnya.

Akan tetapi, Piter menilai peningkatan inflasi tidak terlalu besar pada tahun ini. Sebab, pemerintah mampu menjaga pasokan pangan, termasuk dengan melakukan impor beras.

Sementara itu, Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memprediksi inflasi pada April secara YoY bisa mencapai 5,1% atau 1,07% secara MtM.

Adapun puncak konsumsi secara musiman dipengaruhi adanya momen Ramadan dan Lebaran yang jatuh pada pertengahan April dan dibarengi oleh pencairan Tunjangan Hari Raya (THR). 

"Masyarakat yang sudah lama menahan mudik Lebaran karena pandemi Covid-19, mulai membelanjakan uang untuk beli tiket transportasi, makanan minuman, pakaian, hingga alas kaki. Jadi, hampir semua komponen pengeluaran mengalami inflasi," ungkapnya.

Baca Juga: Ekonom: Inflasi Idul Fitri 2023 Melambat dari Tahun Sebelumnya

Di sisi lain, ada persoalan pasokan pangan yang membuat harga terpantau masih tinggi. Hal itu menjadi pertemuan antara inflasi sisi permintaan karena Lebaran dan inflasi sisi pasokan. 

"Yang perlu diperhatikan adalah inflasi sisi pasokan diperkirakan masih membayangi inflasi umum seusai Lebaran. Oleh karena itu, pemerintah harus melakukan intervensi, khususnya beras, minyak goreng, daging, dan cabai," kata Bhima. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×