kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.114   128,00   0,84%
  • IDX 7.792   -113,20   -1,43%
  • KOMPAS100 1.201   -6,51   -0,54%
  • LQ45 978   -1,29   -0,13%
  • ISSI 228   -1,49   -0,65%
  • IDX30 499   -0,33   -0,07%
  • IDXHIDIV20 603   1,19   0,20%
  • IDX80 137   -0,23   -0,16%
  • IDXV30 140   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 167   0,28   0,17%

Ekonom: Masalah Indonesia fokus ke konsumsi


Jumat, 06 September 2013 / 13:11 WIB
Ekonom: Masalah Indonesia fokus ke konsumsi
ILUSTRASI. Pekerja mengumpulkan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke atas truk di Mamuju Tengah , Sulawesi Barat, Rabu (11/08/2021). ANTARA FOTO/ Akbar Tado/wsj.


Reporter: Oginawa R Prayogo |

JAKARTA. Perekonomian Indonesia sedang kurang baik dalam beberapa bulan ke belakang. Neraca transaksi perdagangan defisit, inflasi tinggi, dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat juga melebihi Rp 11.000. Turunnya perekonomian Indonesia tersebut pun menjadi sorotan banyak pihak di negeri ini.

Enny Sri Hartati, Direktur Institute for Development of Economic and Finance (Indef) menyoroti akar permasalahan Indonesia ini karena masalah tumpuan kebijakan perekonomian Indonesia. Pemerintah dinilai fokus kebijakannya di sektor konsumsi (demand) bukan pada produksi.

"Kebijakan pemerintah fokus di demand. Padahal ujung tombaknya produksi, bagaimana kita mau konsumsi kalau tidak produksi," ujar Enny saat diskusi perekonomian di Menara Kadin Indonesia, Jumat (6/9).

Menurut Enny perlu ada perubahan orientasi kebijakan ekonomi secara fundamental yang lebih memperhatikan sektor riil. Dengan begitu Indonesia tidak perlu mengimpor lebih banyak seperti saat ini. Bahkan bisa dapat meningkatkan nilai ekspornya.

Keuntungan lainnya menurut Enny, dengan bergeraknya sektor riil dapat menurunkan angka pengangguran dan perekonomian. "Jadi bagaimana kebijakan fiskal dan moneter tidak memanjakan lagi kepada demand karena yang diuntungkan itu segmen menengah ke atas," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×