kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.074.000   -12.000   -0,58%
  • USD/IDR 16.499   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.699   70,40   0,92%
  • KOMPAS100 1.077   10,50   0,99%
  • LQ45 782   12,20   1,58%
  • ISSI 264   0,53   0,20%
  • IDX30 406   6,07   1,52%
  • IDXHIDIV20 472   4,64   0,99%
  • IDX80 119   1,25   1,07%
  • IDXV30 129   -1,04   -0,80%
  • IDXQ30 132   1,79   1,38%

Ekonom: Konsumen Kian Pesimis soal Lapangan Kerja dan Mulai Menahan Belanja


Rabu, 10 September 2025 / 15:47 WIB
Ekonom: Konsumen Kian Pesimis soal Lapangan Kerja dan Mulai Menahan Belanja
ILUSTRASI. meski konsumen masih optimistis, ada tanda-tanda pelemahan keyakinan terutama terkait lapangan kerja dan daya beli.ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto/nz


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Agustus 2025 tercatat 117,2, turun dari 118,1 pada Juli dan menjadi level terendah dalam setahun terakhir. Meski masih berada di zona optimistis, tren penurunan ini dinilai mengindikasikan meningkatnya kehati-hatian konsumen dalam menilai kondisi ekonomi.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan, penurunan IKK terutama dipengaruhi oleh melemahnya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang turun menjadi 105,1. Penurunan tersebut didorong oleh semakin pesimisnya konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja.

“Ini menandakan konsumen mulai merasakan terbatasnya peluang kerja,” ungkap Josua kepada Kontan, Rabu (10/9/2025).

Sementara itu, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) tercatat relatif stabil di level 129,2, meski juga lebih rendah dibanding Juli sebesar 129,6. Menurut Josua, ekspektasi penghasilan dan kegiatan usaha masih cukup baik, namun ekspektasi ketersediaan lapangan kerja ke depan melemah.

Baca Juga: Konsumsi Naik Saat Tabungan Tergerus, Ekonom Ingatkan Risiko Peningkatan Kredit Macet

Dari sisi keuangan rumah tangga, tekanan daya beli semakin terlihat. Proporsi pendapatan untuk konsumsi pada Agustus turun menjadi 74,8% dari sebelumnya 75,4% di Juli. Sebaliknya, proporsi untuk pembayaran cicilan meningkat menjadi 11,4% dari 10,9%.

“Tren ini menunjukkan bahwa meski konsumen masih optimistis, ada tanda-tanda pelemahan keyakinan terutama terkait lapangan kerja dan daya beli. Konsumen menahan belanja, lebih berhati-hati, dan mulai memprioritaskan kebutuhan pokok serta pembayaran utang,” jelas Josua.

Dalam jangka pendek, Josua meprediksi IKK berisiko melanjutkan tren pelemahan bila faktor-faktornya tidak diantisipasi, yakni di antaranya: Pertama, lambatnya penciptaan lapangan kerja berpotensi menekan konsumsi rumah tangga sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi.

Kedua, kenaikan harga pangan, transportasi, atau tarif dasar seperti listrik dan BBM dapat menekan belanja lebih jauh.

Selain itu, tren naiknya debt to income ratio atau beban cicilan utang mencerminkan kerentanan keuangan rumah tangga, terutama pada kelompok berpendapatan rendah-menengah. Faktor eksternal seperti perlambatan mitra dagang utama, fluktuasi harga komoditas, maupun pelemahan rupiah juga bisa memperburuk sentimen konsumen.

Baca Juga: Waspada Ilusi Konsumsi Saat Tabungan Tergerus, Ekonom : Stabilitas Keuangan RT Rentan

Untuk menjaga agar penurunan keyakinan konsumen tidak berlanjut, Josua merekomendasikan sejumlah langkah. Pertama, menjaga daya beli dengan pengendalian harga pangan dan energi melalui penguatan pasokan serta subsidi tepat sasaran. Kedua, mempercepat penciptaan lapangan kerja lewat program padat karya, dukungan bagi UMKM, dan insentif pada sektor padat karya seperti pertanian, perdagangan, dan manufaktur.

Ketiga, mengelola beban cicilan rumah tangga melalui kebijakan makroprudensial, termasuk restrukturisasi kredit bila diperlukan, serta peningkatan literasi keuangan. 

Keempat, memperkuat komunikasi kebijakan agar ekspektasi masyarakat tetap terjaga dan keyakinan terhadap kemampuan pemerintah mengendalikan stabilitas ekonomi meningkat.

Selanjutnya: Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Akan Kucurkan Dana Rp 200 Triliun ke Perbankan

Menarik Dibaca: Promo Es Krim Alfamart Periode 1-15 September 2025, Beli 1 Gratis 1 Joyday-Kaluli

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×