kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom: Keseimbangan Arus Valas Jadi Penyebab Cadangan Devisa Stabil


Rabu, 07 September 2022 / 18:39 WIB
Ekonom: Keseimbangan Arus Valas Jadi Penyebab Cadangan Devisa Stabil
Petugas penukaran menghitung mata uang dolar Amerika Serikat di kanotr penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Jakarta, Selasa (04/04). Ekonom: Keseimbangan Arus Valas Jadi Penyebab Cadangan Devisa Stabil.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melaporkan, cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2022 tercatat US$ 132,2 miliar. Angka ini tidak mengalami perubahan jika dibandingkan dengan posisi pada Juli 2022 yang juga sebesar US$ 132,2 miliar.

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, perkembangan posisi cadangan devisa pada Agustus 2022 tersebut dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, penerimaan devisa migas, di tengah kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.

Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Banjaran Surya Indrastomo mengatakan, posisi cadangan devisa yang stabil pada Agustus 2022 tidak terlepas dari keseimbangan arus valuta asing (valas) yang masuk dan keluar dari pasar domestik di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Banjaran menyebut, BI tercatat melakukan intervensi moneter di pasar valas dengan jangka waktu minimal satu hari (overnight) mencapai US$ 190 miliar sepanjang Agustus 2022.

Namun demikian, adanya tren kenaikan harga komoditas ekspor andalan seperti batubara menjadi katalis positif bagi masuknya cadangan devisa.

"Harga batubara tercatat berada pada level US$ 425 per ton pada Agustus 2022, atau 4,19% dibandingkan bulan sebelumnya," ujar Banjaran kepada Kontan.co.id, Rabu (7/9).

Di sisi lain, Banjaran bilang, aliran modal asing juga kembali masuk ke pasar domestik, baik itu pasar saham maupun pasar pendapatan tetap (fixed income) sejalan dengan respon positif investor terhadap realisasi pertumbuhan ekonomi Kuartal II-2022 sebesar 5,44%, atau lebih tinggi dari periode sebelumnya.

Ia menambahkan, net foreign buy (beli bersih investor asing) di pasar saham tercatat mencapai US$ 7,54 miliar. Sementara kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) tercatat naik Rp 11,52 triliun selama periode yang sama.

"Beberapa kondisi ini mendorong ketersediaan valas di pasar domestik cenderung stabil," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×