kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Indef: Neraca perdagangan akan surplus US$ 2,2 miliar pada September 2020


Rabu, 14 Oktober 2020 / 18:35 WIB
Ekonom Indef: Neraca perdagangan akan surplus US$ 2,2 miliar pada September 2020
ILUSTRASI. Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/9/2020).


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan angka neraca perdagangan Indonesia untuk periode September 2020, pada Kamis (15/10) besok.

Ekonom Indef Bhima Yudhistira menilai, neraca perdagangan Indonesia akan surplus sekitar US$ 1,8 miliar hingga US$ 2,2 miliar pada September 2020.

“Diperkirakan akan terjadi penurunan surplus perdagangan menjadi US$ 1,8 miliar sampai US$ 2,2 miliar pada September ini,” kata Bhima kepada Kontan.co.id, Rabu (14/10).

Baca Juga: Ekonom Core proyeksikan neraca dagang akhir 2020 surplus US$ 15 miliar

Menurutnya, penurunan itu disebabkan oleh tekanan pada kinerja ekspor yang terus berlangsung khususnya pada negara India, Jepang dan Malaysia. Sehingga harga komoditas ekspor terutama batu bara dan CPO atau minyak sawit yang menjadi faktor utamanya.

“India misalnya merupakan importir CPO yang besar, sedangkan CPO digunakan untuk produk konsumsi dan bahan baku industri yang tertekan oleh pelemahan permintaan,” katanya.

Untuk itu, Bhima menilai prospek pemulihan ekonomi yang belum dapat dipastikan ini membuat pelaku usaha di negara mitra dagang utama mengurangi permintaan komoditas dari Indonesia.

Sehingga membuat kapasitas produksi yang rendah serta beberapa negara yang masih lakukan pengetatan mobilitas penduduknya menjadi hambatan utama.

Sementara, dari sisi kinerja impor juga masih cukup rendah khususnya pada impor barang konsumsi sebab konsumen masih menahan diri untuk belanja, dan cenderung melakukan saving money.

“Tren ini akan berlangsung hingga akhir tahun. Selain itu bulan September juga tidak ada event seasonal yang mampu mendorong tingkat permintaan,” tandasnya.

Baca Juga: Ekonom Bank Permata proyeksikan neraca dagang September 2020 surplus US$ 2,53 miliar

Dengan demikian, Bhima memproyeksikan hingga akhir tahun neraca dagang masih akan mengalami surplus dengan tren yang terus menipis.

Sehingga harapannya akan ada dorongan stimulus yang dilakukan oleh negara mitra utama bisa mengembalikan daya beli konsumen agar permintaan ekspor dari Indonesia bisa meningkat.

“Tapi perlu diwaspadai juga adanya kenaikan impor barang konsumsi jelas natal tahun baru, meskipun masih terbatas,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×