Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kalau neraca perdagangan Indonesia pada September 2020 surplus US$ 2,44 miliar. Sejumlah ekonom memprediksi kalau neraca perdagangan pada bulan Oktober 2020 masih akan membukukan surplus.
Peneliti ekonomi senior Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan RI Eric Sugandi memprediksi, kalau neraca dagang Oktober 2020 akan surplus sebesar US$ 2,2 miliar.
Pergerakan neraca dagang tersebut dipicu oleh nilai ekspor yang masih lebih besar daripada nilai impor, meskipun keduanya diperkirakan akan masing-masing mengalami peningkatan.
Eric memperkirakan, ekspor pada bulan Oktober 2020 akan sebesar US$ 14,44 miliar atau naik dari ekspor pada bulan September 2020 yang sebesar US$ 14,01 miliar. Sementara nilai impor diperkirakan akan sebesar US$ 12,2 miliar atau meningkat dari US$ 11,57 miliar pada September 2020.
Baca Juga: Mayoritas kinerja pemainnya tertekan, simak rekomendasi saham emiten batubara berikut
“Kenaikan ekspor terutama didorong oleh kenaikan ekspor nonmigas ke negara-negara tujuan ekspor Indonesia, sementara kenaikan impor didorong oleh peningkatan permintaan impor bahan baku dan barang modal oleh industri-industri di dalam negeri berkaitan dengan peningkatan aktivitas produksi,” jelas Eric kepada Kontan.co.id, Minggu (15/11).
Senada dengan Eric, ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memprediksi kalau neraca dagang RI akan surplus US$ 2,37 miliar pada Oktober 2020 ini.
Meski masih tercatat surplus, tetapi David melihat kalau nilai ekspor dan impor masih lebih rendah bila dibandingkan dengan nilai ekspor dan impor pada Oktober 2019. Menurutnya, ekspor akan tercatat terkontraksi minus 4,21% yoy dan nilai impor anjlok hingga minus 19,12% yoy.
Selanjutnya: Neraca perdagangan surplus, Kemendag dorong peningkatan produksi dalam negeri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News