kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Ekonom Core proyeksi defisit neraca dagang Desember masih melebar


Senin, 17 Desember 2018 / 14:42 WIB
Ekonom Core proyeksi defisit neraca dagang Desember masih melebar
ILUSTRASI. Bongkar muat petikemas di pelabuhan Tanjung Priok


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. November tahun ini, neraca perdagangan kembali mencatat defisit sebesar US$ 2,05 miliar. Defisit ini melebar dari bulan sebelumnya, dimana defisit neraca dagang di Oktober sebesar US$ 1,82 miliar.

Melihat data perkembangan impor dan ekspor Indonesia di November, Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Pieter Abdullah pesimistis neraca dagang di Desember akan membaik. Dia memperkirakan, defisit neraca dagang bisa kembali melebar.

Pasalnya, di Desember mendatang, harga minyak mulai menunjukan kenaikan dan rupiah kembali melemah. Apalagi, biasanya di akhir tahun impor barang konsumsi akan kembali naik.

"Kalau polanya masih sama, ekspor turun dan impor meningkat, defisit akan kembali melebar," tutur Pieter kepada Kontan.co.id, Senin (17/12).

Menurut Pieter, bila meraca dagang terus melebar, maka defisit transaksi berjalan akan semakin besar dan berpotensi melewati 3% dari pertumbuhan domestik bruto (PDB). "Bila itu terjadi, tekanan pelemahan rupiah di awal tahun 2019 akan sangat besar. Akan berat bagi Bank Indonesia untuk mempertahankan rupiah di bawah Rp 15.000," jelas Pieter.

Sementara itu, sebelumnya Pieter memproyeksi neraca perdagangan di November akan mencatat surplus berkisar US$ 0.5 miliar - US$ 1.5 miliar. Perbaikan ini karena faktor penguatan rupiah dan penurunan harga minyak. Melihat neraca perdagangan yang masih melebar, Pieter memandang kedua faktor tersebut belum mampu menghentikan laju impor, justru impor terus meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×