kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Core menilai masih banyak faktor yang hambat masuknya investasi asing


Jumat, 14 Desember 2018 / 19:57 WIB
Ekonom Core menilai masih banyak faktor yang hambat masuknya investasi asing
ILUSTRASI. Proyek LRT Jabodebek


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Piter Abdullah, Ekonom Senior Center of Reform on Economics (Core) mengakui bahwa Indonesia saat ini memang membutuhkan investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI). Namun, FDI tidak optimal bukan karena daftar negatif investasi (DNI).

"Buktinya izin prinsip penanaman modal asing (PMA) ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) selama tiga tahun terakhir melonjak drastis. Artinya asing tidak masalah dengan DNI yang ada sebelumnya," ungkap Piter saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (14/12).

Banyak faktor yg masih jadi kendala masuknya FDI. Kendala tersebut antara lain permasalahan perizinan, pembebasan lahan, perburuhan, hingga ketersediaan bahan baku. "Dari sekian banyak izin prinsip PMA yang diberikan oleh BKPM, hanya sekitar 30% yangg bisa direalisasikan. Artinya banyak kendala realisasi investasi PMA," jelasnya.

Sedangkan insentif pajak, menurut Pieter, Indonesia apabila dibandingkan negara tetangga lebih menarik. Hanya saja faktor lain seperti perburuhan dan ketersediaan tenaga kerja yang memenuhi persyaratan skill juga sering menghambat realisasi FDI.

Saat ini aliran modal asing yang masuk ke Indonesia didominasi oleh portofolio atau hotmoney yang justru membuat perekonomian vulnerable atau rentan. "Kita memang sangat memerlukan aliran modal asing khususnya dalam bentuk FDI. Saat ini kita kalah bersaing dengan negara asean lainnya dalam mendapatkan FDI khususnya dibanding Vietnam," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×