Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom sekaligus Direktur Riset Center of Reforms on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan, tingkat inflasi di tahun 2020 mendatang akan lebih tinggi daripada tahun ini. Ia memperkirakan inflasi berada pada kisaran 3,5% - 4,5%.
"Alasan utamanya adalah banyaknya kenaikan tarif yang ditetapkan oleh pemerintah," kata Piter saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (31/12).
Baca Juga: Harga bahan pangan relatif stabil, inflasi Desember diprediksi rendah
Beberapa kenaikan tarif yang dimaksud adalah cukai rokok, tarif tol, dan juga kemungkinan kenaikan tarif dasar listrik serta harga gas. Ia menilai perubahan tarif ini nantinya berdampak pada tingkat inflasi di tahun depan.
Di sisi lain, Piter juga memproyeksikan tingkat inflasi di bulan Desember 2019 di kisaran 0,4% - 0,7% secara month-on-month (MoM) atau di kisaran 3,0% - 3,1% secara year-on-year (YoY).
Baca Juga: Penerimaan pajak baru 80,29% per 26 Desember, begini trennya dalam dua tahun terakhir
Menurutnya, faktor pendorong inflasi ini berada di barang pangan dan juga transportasi. "Barang pangan seperti daging ayam, telur, dan daging umumnya mengalami kenaikan inflasi karena perayaan Natal dan tahun baru," tambahnya.
Sama halnya dengan angkutan transportasi. Khususnya, transportasi udara yang juga mengalami inflasi karena imbas dari Natal dan juga tahun baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News