kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Bank Permata prediksi tingkat rasio utang terhadap PDB di kisaran 41%-42%,


Minggu, 21 November 2021 / 15:07 WIB
Ekonom Bank Permata prediksi tingkat rasio utang terhadap PDB di kisaran 41%-42%,
ILUSTRASI. Truk peti kemas melintas di kawasan IPC Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (26/10/2021). Ekonom Bank Permata prediksi tingkat rasio utang terhadap PDB di kisaran 41%-42%,.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati merevisi defisit dalam Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (UU APBN) 2021 yang semula dipatok 5,7% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), menjadi di rentang 5,18% sampai dengan 5,45% terhadap PDB.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, dengan outlook defisit APBN yang menurun dari perkiraan tersebut mengindikasikan bahwa peningkatan utang pun cenderung akan terbatas.

Dia memperkirakan tingkat rasio utang terhadap PDB pada akhir tahun 2021 ini akan ada di kisaran 41% sampai 42%, cenderung lebih rendah dari proyeksi rasio utang pemerintah negara berkembang lainnya terhadap PDB.

Contohnya saja seperti Malaysia di angka 71%, Filipina 59%, Thailand 58% dan India 91%.

“Dengan outlook defisit fiskal yang lebih rendah dari APBN 2021, mengindikasikan bahwa ruang fiskal akan cenderung melebar di tengah konsolidasi fiskal yang diupayakan oleh pemerintah,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Minggu (21/11).

Ke depannya, dengan proyeksi pemulihan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 yang lebih signifikan dibandingkan dengan pemulihan ekonomi pada tahun 2021, maka pemulihan sektor-sektor ekonomi pun diperkirakan akan lebih merata, sedemikian berpotensi mendorong defisit fiskal yang juga lebih rendah dari APBN 2022.

Dengan demikian, Josua bilang, maka peningkatan utang pemerintah pun diperkirakan akan cenderung terbatas menjadi di kisaran 42% sampai 43% pada akhir tahun 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×