kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Bank Mandiri prediksi inflasi Agustus 2019 sebesar 3,20% (yoy)


Minggu, 01 September 2019 / 21:01 WIB
Ekonom Bank Mandiri prediksi inflasi Agustus 2019 sebesar 3,20% (yoy)
ILUSTRASI. Inflasi pada bulan Agustus 2019 masih dipengaruhi oleh dinamika harga pangan, pendidikan, dan harga emas.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom PT Bank Mandiri (persero) Tbk (BMRI) Andry Asmoro memprediksi inflasi pada bulan Agustus 2019 masih dipengaruhi oleh dinamika harga pangan, pendidikan, dan harga emas.

"Kami memprediksi inflasi akan berada di titik 0,13% (mom) atau 3,51% (yoy)," ujarnya, Minggu (1/9).

Angka ini disebabkan oleh harga cabai yang masih tinggi, emas yang juga masih menunjukkan tren kenaikan, dan juga inflasi pendidikan yang masih tinggi. Andry memandang Agustus masih menjadi bulan puncak tahun akademik baru.

Andry juga memprediksi inflasi inti akan meningkat pada Agustus 2019 menjadi 3,20% (yoy) dengan sebelumnya 3,18% (yoy) pada Juli 2019.

Baca Juga: Emas menjadi pendorong inflasi bulan Agustus

Selain itu, beberapa harga pangan dipandang mengalami deflasi. Harga bawang merah, bawang putih, dan ayam mencatat penurunan tajam, meski tingkat penurunannya tidak sedalam periode yang sama pada tahun lalu karena ditutup oleh inflasi harga cabai.

"Kontribusi harga pangan pada Agustus 2019 ini kami prediksikan ada di kisaran -0,08 ppt (yoy). Sementara pada Agustus 2018 sebesar -0,24 ppt (yoy)," tambah Andry.

Selain deflasi beberapa bahan pangan, harga transportasi juga dilihat masih melanjutkan tren penurunan, terutama untuk transportasi udara.

Baca Juga: BI optimistis pergerakan nilai tukar rupiah masih stabil

Untuk selanjutnya, Andry masih melihat adanya tantangan hingga akhir tahun 2019, terutama adanya risiko inflasi bahan pangan pada semester II-2019. Ini disebabkan oleh potensi berlanjutnya El Nino yang bisa membatasi hasil musim panen cabai.

Berdasarkan pengalaman El Nino pada tahun 2016, tantangan yang sebenarnya adalah bagaimana menjaga harga pangan dimulai pada November 2019, saat Indonesia memasuki periode akhir tahun.

"Untuk itu, kebijakan impor dari Pemerintah dan juga operasi pasar memegang peranan penting untuk menjaga stabilitas harga pangan di masa depan," kata Andry.

Baca Juga: Sederet faktor ini bikin BI yakin inflasi hingga akhir tahun ada di bawah 3,5%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×