kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Kepala BKF: Ekspansi Manufaktur RI yang Menguat Menunjukkan Sentimen Bisnis Optimis


Rabu, 03 Mei 2023 / 11:23 WIB
Kepala BKF: Ekspansi Manufaktur RI yang Menguat Menunjukkan Sentimen Bisnis Optimis
ILUSTRASI. Sektor Manufaktur Indonesia secara konsisten mengalami ekspansi dalam 20 bulan berturut-turut.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor Manufaktur Indonesia secara konsisten mengalami ekspansi dalam 20 bulan berturut-turut. Pada April 2023 Purchasing Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia menguat ke level 52,7, meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 51,9.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, pencapaian tersebut menunjukkan sentimen bisnis pada sektor manufaktur tetap optimistis, kuat dan tertinggi sejak November 2022.

Menurutnya, saat ini produsen memandang prospek pertumbuhan jangka pendek masih relatif baik untuk mendorong output produksi mereka di masa depan.

Baca Juga: Tumbuh Impresif, PMI Manufaktur Indonesia Kian Melesat

“Dengan optimisme ini, perkembangan pertumbuhan permintaan yang berkelanjutan perlu dijaga untuk menopang pertumbuhan ekonomi dan memberikan bantalan yang kuat dalam menghadapi risiko gejolak ekonomi global,” ujar Febrio dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/5).

Penguatan PMI manufaktur Indonesia didorong oleh permintaan dalam negeri yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadan dan Idulfitri.

Penguatan aktivitas produksi tercermin pada pembelian barang input untuk memenuhi permintaan tersebut. Peningkatan produksi juga ditandai dengan pembukaan lapangan kerja yang turut meningkat.

Namun demikian, seiring dengan perlambatan ekonomi global, permintaan ekspor diindikasikan masih moderat.

Sejalan dengan PMI Indonesia, PMI Manufaktur negara-negara ASEAN seperti Thailand dan Myanmar juga tercatat meningkat di bulan April yaitu masing-masing di level 60,4 dan 57,4. Sementara, PMI Jepang dan Malaysia masih terkontraksi di level 49,5 dan 48,8.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×