kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kepala BKF: Ekspansi Manufaktur RI yang Menguat Menunjukkan Sentimen Bisnis Optimis


Rabu, 03 Mei 2023 / 11:23 WIB
Kepala BKF: Ekspansi Manufaktur RI yang Menguat Menunjukkan Sentimen Bisnis Optimis
ILUSTRASI. Sektor Manufaktur Indonesia secara konsisten mengalami ekspansi dalam 20 bulan berturut-turut.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor Manufaktur Indonesia secara konsisten mengalami ekspansi dalam 20 bulan berturut-turut. Pada April 2023 Purchasing Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia menguat ke level 52,7, meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 51,9.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, pencapaian tersebut menunjukkan sentimen bisnis pada sektor manufaktur tetap optimistis, kuat dan tertinggi sejak November 2022.

Menurutnya, saat ini produsen memandang prospek pertumbuhan jangka pendek masih relatif baik untuk mendorong output produksi mereka di masa depan.

Baca Juga: Tumbuh Impresif, PMI Manufaktur Indonesia Kian Melesat

“Dengan optimisme ini, perkembangan pertumbuhan permintaan yang berkelanjutan perlu dijaga untuk menopang pertumbuhan ekonomi dan memberikan bantalan yang kuat dalam menghadapi risiko gejolak ekonomi global,” ujar Febrio dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/5).

Penguatan PMI manufaktur Indonesia didorong oleh permintaan dalam negeri yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadan dan Idulfitri.

Penguatan aktivitas produksi tercermin pada pembelian barang input untuk memenuhi permintaan tersebut. Peningkatan produksi juga ditandai dengan pembukaan lapangan kerja yang turut meningkat.

Namun demikian, seiring dengan perlambatan ekonomi global, permintaan ekspor diindikasikan masih moderat.

Sejalan dengan PMI Indonesia, PMI Manufaktur negara-negara ASEAN seperti Thailand dan Myanmar juga tercatat meningkat di bulan April yaitu masing-masing di level 60,4 dan 57,4. Sementara, PMI Jepang dan Malaysia masih terkontraksi di level 49,5 dan 48,8.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×