kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dukung Jokowi-JK, Fahmi Idris mundur dari Golkar


Rabu, 21 Mei 2014 / 22:09 WIB
Dukung Jokowi-JK, Fahmi Idris mundur dari Golkar
ILUSTRASI. BMKG peringkatkan cuaca ekstrem hingga banjir rob di 6 wilayah ini hingga 8 Januari 2023


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar Fahmi Idris mengatakan, akan mengikuti langkah Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Luhut Binsar Pandjaitan yang mundur dari Gollkar. Ia mundur karena mendukung pasangan bakal capres dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla. 

"Saya juga akan mundur. Kalau saya jelas mendukung Jokowi-JK. Jadi memang lebih baik saya mundur dari Anggota Wantim," ujar Fahmi, di sela-sela pertemuan antar tokoh senior Partai Golkar di Hotel JW Marriott, Jakarta, Rabu (21/5/2014).

Mantan Menteri Perindustrian pada Kabinet Indonesia Bersatu I itu mengatakan, ia telah menyatakan rencana pengunduran dirinya kepada Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Sharif Tjitjip Soetardjo. Namun, ia belum menyampaikan secara langsung kepada Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Satu yang pasti, kata Fahmi, ia tak akan melaporkan pengunduran dirinya kepada Ketua Dewan Pertimbangan Akbar Tandjung.

"Ngapain? Saya merasa nggak perlu lapor ke dia. Dia ada di belakang semua ini," tuding Fahmi, yang sempat dipecat dari pengurus Partai Golkar pada tahun 2004 oleh Akbar lantaran mendukung Susilo Bambang Yudhoyono-JK.

Sebelumnya, Akbar mengatakan kader yang mendukung Jokowi-JK akan dipecat, kecuali Jusuf Kalla.

Sementara, terkait klaim Akbar yang menyatakan Golkar solid mendukung Prabowo-Hatta, Fahmi membantahnya. Menurut dia, banyak anggota Dewan Pertimbangan yang tak setuju dengan keputusan bergabung dengan poros koalisi Gerindra.

"Selain saya dan Pak Luhut, masih banyak lagi yang sebenarnya dukung Jokow-JK," ujarnya, tanpa menyebutkan gerbong pendukung Jokowi-JK.

Seperti diberitakan, Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan secara resmi mengundurkan diri dari Partai Golkar, Rabu (21/5/2014). Luhut yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar telah mengirimkan surat pengunduran diri tersebut kepada Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×