kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Agung: Luhut mundur, jangan anggap pembangkang


Rabu, 21 Mei 2014 / 21:45 WIB
Agung: Luhut mundur, jangan anggap pembangkang
ILUSTRASI. ejumlah kapal nelayan bersandar saat tidak melaut di Dermaga Muara Angke, Jakarta, Rabu (28/12/2022) mengantisipasi cuaca ekstrem. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono menghormati keputusan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Luhut Binsar Panjaitan yang mundur dari Golkar. Agung meminta agar pengurus Golkar tak menganggap Luhut sebagai pembangkang karena memilih mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Kita harus hormati, Pak Luhut saya rasa sudah tidak perlu diajari lagi. Kalau dia punya pemikiran seperti itu, jangan dianggap sebagai pembangkangan," ujar Agung, sebelum pertemuan tokoh senior Golkar di Hotel JW Marriott, Jakarta, Rabu (21/5/2014).

Menurut Agung,  Luhut adalah seorang kader yang baik dan taat pada partai. Pengunduran diri Luhut ini, diakui Agung, seharusnya bisa menjadi hikmah bagi Partai Golkar.

"Ini adalah harga yang harus dibayar dalam sebuah demokratisasi di dalam partai," katanya.

Pertemuan senior Golkar malam ini juga akan membahas ancaman pemecatan yang datang dari kubu Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung. Menurut Agung, sejumlah tokoh senior mengaku tidak sepakat dengan pemecatan itu.

"Pemecatan sudah tidak sesuai lagi di era partai yang sudah modern dan demokratis saat ini. Seharusnya, tidak ada sanksi itu, cukup dilakukan pertemuan damai antara kedua kubu yang berseberangan," kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat itu.

Seperti diberitakan, Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan secara resmi mengundurkan diri dari Partai Golkar, Rabu (21/5/2014). Luhut yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar telah mengirimkan surat pengunduran diri tersebut kepada Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung.

Surat tersebut juga dikirimkan kepada Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Intinya berisi dukungan Luhut terhadap bakal calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Luhut menyatakan bahwa ia telah berbicara langsung dengan Aburizal pada Senin (19/5/2014) tentang dukungannya kepada Jokowi.

"Menurut hemat saya, dialah (Jokowi) calon presiden terbaik saat ini," kata Luhut. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×