kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Dubes RI dorong pebisnis optimalkan besarnya pasar China


Kamis, 14 November 2019 / 09:31 WIB
Dubes RI dorong pebisnis optimalkan besarnya pasar China
ILUSTRASI. Pengrajin perak dari Bali Runi Palar (tengah) diapit Dubes RI untuk Cina Djauhari Oratmangun (kanan) dan istri menjelaskan produk perhiasan yang dipamerkannya di Kota Tianjin, Minggu (2/12). Runi menggelar pameran di tiga kota besar di China, yakni Shangh


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - HANGZHOU. Pasar konsumen China yang sangat besar menjadi peluang bagi seluruh produsen global untuk memasukan produk mereka ke negeri itu.

Karena itulah, Duta Besar Indonesia untuk Republik Rakyat China Djauhari Oratmangun, berupaya terus mendorong pengusaha Indonesia agresif mencari peluang di pasar China.

Baca Juga: Penjualan Alibaba melonjak 24,58% menjadi US$ 38,8 miliar pada festival 11.11

Pasar produk konsumen di China memang terus tumbuh dalam beberapa tahun terakhir meskipun negeri ini sedang menghadapi tekanan perang dagang dengan Amerika Serikat.

Hal ini terlihat dari penjualan raksasa e-commerce Alibaba Grup pada perayaan Global Shopping Festival 11.11 tahun ini yang mampu membukukan penjualan sebesar RMB 268,4 miliar atau setara Rp 538,8 triliun (US$ 38,8 miliar).

Angka penjualan tersebut meningkat 24,58% jika dibandingkan dengan 2019.

"Kesempatan Indonesia masuk pasar China sangat besar, tahun lalu ada lima produk (yang ikut di festival 11.11) tahun ini ada dua produk-produk baru (yang ikut Global Shopping Festival 11.11). Acara sepert ini selain untuk jualan online bisa menjadi ajang branding produk Indonesia di pasar China, agar produk kita dikenal di pasar China dan global," kata Djauhari dalam wawancara melalui sambungan telepon dengan beberapa wartawan di Hangzhou China, Selasa (12/11).

Baca Juga: Sembilan jam setelah dibuka, penjualan Alibaba di hari Jomblo capai US$ 23 miliar

Sebagai catatan tahun ini ada dua produk baru asal Indonesia yang ikut nampang dan berpartisipasi di Global Shopping Festival 11.11 tahun 2019. Pertama produk Tango dari Orang Tua Grup, dan produk kesehatan rambut Ellips dari PT Kino Indonesia Tbk.

Menurut catatan KONTAN, beberapa produk manufaktur asal Indonesia turut meramaikan perayaan hari jomblo 11.11 tahun ini yang diadakan oleh Alibaba Group diantaranya pertama, produk makanan snack wafer Tango yang di produksi oleh Orang Tua Grup.

Kedua, adalah mi instan Indomie yang dijual oleh Grop Indofood, Ketiga, kopi saset Kopiko yang diproduksi oleh Mayora Indah (MYOR).

Baca Juga: Inilah produk Indonesia yang laku di hari jomblo Alibaba 11.11

Selain itu, menurut Djauhari, produk makanan memang diminati di pasar China. Karena itu, ia berharap produsen dari Indonesia bisa menyesuaikan dengan selera masyarakat China.

Beberapa produk yang sudah diterima diantaranya mi instan Indomie, kerupuk udang Papatong, wafer Richist Nabati, yang saat ini sudah beredar secara luas.

"Ke depan kemungkinan produk biskuit seperti Kong Huan dan Regal kami upayakan bisa masuk pasar China," kata Djauhari.

Produk lain yang sudah masuk diantaranya adalah hortikultura buah-buahan tropis seperti manggis, salak, jambu merah (guava) dan pisang sudah masuk pasar China.

Baca Juga: Alibaba mulai merambah konsumen di kota kecil

Adapun persyaratan masuknya produk hortikultura ke negeri ini adalah proses produksi dari negara asal harus masuk kategori industri dengan standar proses produksi yang sehat, bukan sekadar dari perkebunan rakyat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×