kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dua penambang tewas tertimbun longsor di Sukabumi


Selasa, 11 Desember 2012 / 21:59 WIB
Dua penambang tewas tertimbun longsor di Sukabumi
ILUSTRASI. Boris Johnson timpakan kesalahan pada Biden terkait kekacauan di Afganistan


Reporter: Yudho Winarto |

JAKARTA. Hujan deras di kawasan Gunung Buleud menyebabkan longsor di Kampung Cibangbang Desa Sirnaresmi Kecamatan Cisolok Kab. Sukabumi pada Senin (10/12) pukul 17.00 WIB. Longsor menimbun pencari emas ilegal yang melakukan penggalian.
 
"Hingga kini korban akibat longsor tercatat dua orang meninggal," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Selasa (11/12).

Kedua penambang itu yaitu Yanto, 21 tahun, warga Kampung Pasirceuri, Desa Cibenda, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, dan Aep, 45 tahun, warga Kampung Cireksa RT 03/02, Desa Cibenda, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.

Sutopo menuturkan Tim SAR gabungan telah menemukan kembali satu orang tewas di dekat sungai sekitar lokasi. Namun korban bukan gurandil atau pencari emas illegal, tetapi orang yang tidak waras yang dilaporkan hilang.
 
Sejauh ini ada dua orang belum ditemukan yaitu Dana dan Opik. Ada 6 orang ditemukan selamat yaitu Henda (20) dan Bayu (20) warga Kampung Pasir Talaga Desa Cicadas Kec Cisolok, Anda (18) warga Kampung Bojong Desa Cicadas Kec.Cisolok, Entis alias Sonjaya (48) warga Kampung Mulyasari, Desa Cikadu Kec.Cibeber Kab Lebak Banten, Heri (22), warga Kampung Pasirtalaga Desa Cicadas Kec.Cisolok (dirawat di RSUD Palabuhanratu) dan Asep, warga setempat.
 
Sutopo mengatakan jumlah korban yang masih tertimbun masih simpang siur. Beberapa sumber menyebutkan ada 13, 15, 20, dan 21 orang belum ditemukan. Para gurandil tidak mengaku dan mengenal semuanya. Kepolisian setempat masih mengembangkan informasi yang benar.
 
BPBD Sukabumi masih melakukan pendataan dan memberikan bantuan makanan siap saji 200 nasi bungkus per hari bagi para tim SAR gabungan yang terdiri TNI, Polri, Basarnas, BPBD, Tagana, relawan dan masyarakat. Sore hari evakuasi dihentikan karena hujan deras yang dikhawatirkan terjadi longsor susulan. Pencarian dilakukan manual dengan peralatan seadanya.

"Kendaraan alat berat tidak dapat diturunkan karena lokasi berada di perbukitan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×