kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

DRI: Kenaikan Tarif PPN dan Harga Pertamax Picu Inflasi Lebih Tinggi Saat Ramadan


Minggu, 08 Mei 2022 / 09:15 WIB
DRI: Kenaikan Tarif PPN dan Harga Pertamax Picu Inflasi Lebih Tinggi Saat Ramadan


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Danareksa Research Institute (DRI) memperkirakan adanya peningkatan inflasi pada bulan April 2022, bila dibandingkan dengan bulan Maret 2022. 

Kepala ekonom DRI Rima Prama Artha mengatakan, perkiraan inflasi pada bulan April 2022 berada di kisaran 1,08% mom hingga 1,23% mom, atau lebih tinggi dari tingkat inflasi pada Maret 2022 yang sebesar 0,66% mom. 

Rima mengungkapkan, potensi peningkatan inflasi pada bulan April 2022 didorong oleh faktor musiman, yaitu adanya momen Lebaran dan persiapan hari raya Idul Fitri. Memang, biasanya tingkat inflasi di Indonesia akan tersundut pada periode tersebut. 

Akan tetapi, peningkatan inflasi pada April tahun ini juga disebabkan oleh faktor lain. “Adanya kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 11% dan peningkatan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax memicu kenaikan inflasi yang lebih tinggi di bulan Ramadan,” tutur Rima, Kamis (5/5). 

Baca Juga: Bank Permata Perkirakan Ada Peningkatan Inflasi pada April 2022

Rima kemudian memerinci perkiraan komponen inflasi pada bulan April 2022. Inflasi inti pada bulan tersebut diperkirakan mencapai 0,55% mom hingga 0,77% mom, atau lebih tinggi dari inflasi inti pada bulan Maret 2022 yang sebesar 0,30% mom. 

Sebelumnya, Rima juga pernah mengungkapkan hasil kajiannya. Menurut hitungan Rima dan kawan-kawan, peningkatan tarif PPN menjadi 11% akan berdampak pada peningkatan inflasi inti sebesar hingga 0,2% hingga 0,4%. 

Kemudian, inflasi harga diatur oleh pemerintah atau administered prices diperkirakan sebesar 1,58% mom hingga 1,74% mom, atau lebih tinggi dari inflasi harga diatur pemerintah pada bulan Maret 2022 yang mencapai 0,73% mom. 

Sedangkan inflasi harga pangan bergejolak diperkirakan berada di kisaran 1,89% mom hingga 2,07% mom, atau cukup stabil bila dibandingkan dengan tingkat inflasi komponen tersebut pada bulan Maret 2022 yang sebesar 1,99% mom. 

Baca Juga: Meski Sempat Ada Omicron, DRI Yakin Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I Bisa Tembus 5%

Bila melihat secara tahun ke tahun atau secara year on year (yoy), Rima memperkirakan inflasi pada bulan April 2022 akan berada di kisaran 3,61% yoy hingga 3,77% yoy. 

Ini terdiri dari inflasi inti yang diperkirakan sebesar 2,79% yoy hingga 2,94% yoy, inflasi harga diatur pemerintah sebesar 4,58% yoy hingga 4,74% yoy, dan inflasi harga pangan bergejolak sebesar 5,04% yoy hingga 5,24% yoy. 



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×