Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Usai rapat konsultasi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengatakan setuju jika program bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) disalurkan kepada masyarakat, asal waktunya tidak terlalu lama. Sebab, hal itu berpotensi dimanfaatkan untuk kepentingan pihak tertentu menjelang pemilihan umum 2014 mendatang.
Wakil Ketua Priyo Budi Santoso mengatakan, dalam rapat konsultasi itu, pemerintah mengusulkan adanya BLSM yang akan diberikan kepada rakyat miskin pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Namun, pimpinan DPR setuju adanya BLSM itu asal waktunya bisa sampai satu tahun.
"Yang jelas tadi ide pemerintah beberapa bulan. Kami tidak pernah berpikir untuk memberikan selama satu tahun, itu terlalu lama. Boleh tapi cukup sekitar 3 bulan sampai 5 bulan saja,"ujar Priyo di usai rapat konsultasi denga presiden, Senin (13/5).
Dengan memperpendek waktu pembagian bantuan langsung tunai ini, maka diharapkan tidak ada unsur kepentingan politis di dalamnya terkait dengan pemilu tahun depan. "Itu bisa murni untuk membantu rakyat miskin," ujarnya.
Dalam draf Rancangan Angaran Pendapatan dan Belanja Negara Pembaharuan (RAPBN-P) yang rencanakan akan diajukan Selasa (14/5) ke DPR, pemerintah menganggarkan dana BLSM sebesar Rp 13 triliun. Dana tersebut akan dibagikan kepada 15,5 juta rumah tangga sasaran (RTS) atau jumlahnya sekitar 62 juta hingga 65 jiwa jiwa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News