kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   -8.000   -0,42%
  • USD/IDR 16.779   21,00   0,13%
  • IDX 6.369   106,29   1,70%
  • KOMPAS100 923   27,30   3,05%
  • LQ45 724   17,33   2,45%
  • ISSI 198   4,51   2,33%
  • IDX30 378   6,29   1,69%
  • IDXHIDIV20 458   7,62   1,69%
  • IDX80 105   3,28   3,22%
  • IDXV30 111   4,56   4,28%
  • IDXQ30 124   1,83   1,50%

DPR pertanyakan skenario penurunan subsidi listrik


Selasa, 31 Mei 2011 / 17:12 WIB
DPR pertanyakan skenario penurunan subsidi listrik
ILUSTRASI. Manfaat susu penambah berat badan bisa lebih maksimal jika dikombinasikan dengan latihan beban. KONTAN/Muradi/2016/12/22


Reporter: Dani Prasetya | Editor: Edy Can

JAKARTA. Komisi VII DPR mempertanyakan skenario subsidi listrik yang akan diterapkan pada 2012. Pasalnya, Direktorat Jenderal (Ditjen) Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hanya menyebutkan asumsi kebutuhan subsidi listrik tanpa menyebutkan skenario penurunan subsidi.

Anggota Komisi VII DPR Satya Yudha beralasan tidak bisa memutuskan pagu indikatif listrik tanpa mengetahui skenario tersebut. "Kalau putuskan pagu indikatif begitu saja susah," katanya dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM dan PT PLN dengan Komisi VII DPR, Selasa (31/5).

Rencananya, DPR akan memutuskan pagu indikatif pada pekan depan. DPR berniat menekan anggaran subsidi listrik.

Menanggapi hal itu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman mengaku belum dapat memberikan skenario tentang alokasi subsidi. "Kami masih lakukan exercise," katanya.

Jarman mengaku tidak bisa menekan margin terlalu besar lantaran pertimbangan untuk membuat PT PLN beroperasi nyaman. Apalagi, dia bilang, tarif tenaga listrik (TTL) yang ditetapkan pemerintah masih lebih rendah dari biaya pokok penyediaan (BPP) tenaga listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×