Reporter: Dani Prasetya | Editor: Edy Can
JAKARTA. Komisi VII DPR mempertanyakan skenario subsidi listrik yang akan diterapkan pada 2012. Pasalnya, Direktorat Jenderal (Ditjen) Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hanya menyebutkan asumsi kebutuhan subsidi listrik tanpa menyebutkan skenario penurunan subsidi.
Anggota Komisi VII DPR Satya Yudha beralasan tidak bisa memutuskan pagu indikatif listrik tanpa mengetahui skenario tersebut. "Kalau putuskan pagu indikatif begitu saja susah," katanya dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM dan PT PLN dengan Komisi VII DPR, Selasa (31/5).
Rencananya, DPR akan memutuskan pagu indikatif pada pekan depan. DPR berniat menekan anggaran subsidi listrik.
Menanggapi hal itu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman mengaku belum dapat memberikan skenario tentang alokasi subsidi. "Kami masih lakukan exercise," katanya.
Jarman mengaku tidak bisa menekan margin terlalu besar lantaran pertimbangan untuk membuat PT PLN beroperasi nyaman. Apalagi, dia bilang, tarif tenaga listrik (TTL) yang ditetapkan pemerintah masih lebih rendah dari biaya pokok penyediaan (BPP) tenaga listrik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News