Reporter: Dea Chadiza Syafina |
JAKARTA. DPR menanggapi dingin permintaan pemerintah untuk menambah jatah atau kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) sebanyak empat juta kilo liter. Menurut anggota Komisi VII DPR Dewi Aryani mengatakan, kuota BBM kurang karena pemerintah tak cermat dalam menghitung sejak awal.
Ia menegaskan sejak awal kesalahan perhitungan penetapan kuota BBM sudah terjadi. "Program penghematan tidak tepat,dan penghitungan sejak awal juga sudah tidak cermat," ungkap Dewi.
Hingga kini, DPR masih belum membahas permintaan itu. Komisi VII yang menangani energi baru akan mengadakan sidang komisi dengan kementerian pada pekan depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News