Reporter: Herlina KD | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang dialokasikan sebesar 40 juta kilo liter dipastikan tidak mencukupi hingga akhir tahun nanti. Oleh karena itu, akan mengajukan alokasi tambahan kuota sebesar 4 juta kilo liter lagi dengan anggaran Rp 12 triliun ke DPR.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo bilang, pihaknya akan berdiskusi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk membahas kebutuhan BBM bersubsidi hingga akhir tahun. "Kelihatannya jumlah yang diajukan Menteri ESDM di atas 4 juta kilo liter," ungkapnya Kamis (6/9).
Agus memastikan, pemerintah memiliki anggaran untuk menambah kuota BBM bersubsidi tersebut. Dalam hitungannya, tambahan kuota BBM bersubsidi ini tidak akan menambah defisit anggaran yang telah dipatok sekitar 2,2% - 2,3% dari PDB.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal BKF) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, kebutuhan tambahan kuota BBM bersubsidi per bulan mencapai 1 juta kilo liter atau 4 kilo liter sampai akhir tahun. "Setiap satu juta kilo liter (tambahan kuota BBM bersubsidi) dibutuhkan anggaran Rp 3 triliun," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News