kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.380.000   40.000   1,71%
  • USD/IDR 16.676   -36,00   -0,22%
  • IDX 8.522   -48,37   -0,56%
  • KOMPAS100 1.180   -7,88   -0,66%
  • LQ45 857   -6,19   -0,72%
  • ISSI 299   -0,47   -0,16%
  • IDX30 443   -3,74   -0,84%
  • IDXHIDIV20 513   -5,47   -1,05%
  • IDX80 133   -0,97   -0,73%
  • IDXV30 136   -0,47   -0,35%
  • IDXQ30 142   -1,30   -0,91%

DPR ingin swasta terlibat revitalisasi pabrik gula


Kamis, 07 Oktober 2010 / 13:19 WIB
DPR ingin swasta terlibat revitalisasi pabrik gula
ILUSTRASI. Harga emas


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Edy Can

JAKARTA. DPR menyarankan pemeirntah melibatkan pihak swasta dalam merevitalisasi pabrik gula. Sebab, jumlah pabrik gula yang perlu direvitalisasi sangat banyak. Setidaknya ada 51 pabrik gula milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yang perlu direvitalisasi.

Ketua Panitia Kerja (Panja) Swasembada Gula DPR Aria Bima menyarankan keterlibatan swasta itu bisa menggunakan sistem kerjasama operasional (KSO). Menurutnya, kebutuhan dana tersebut akan sulit terpenuhi kalau hanya mengandalkan dana pemerintah saja. Apalagi, waktu yang tersisa tinggal tiga tahun lagi. "Kalau ingin cepat selesai, bisa melibatkan pihak swasta," kata Aria disela-sela rapat tertutup dengan direksi PTPN X dan XI, Kamis (7/10).

Apalagi, DPR menilai revitalisasi harus segera dilaksanakan sampai 2013. Sebab, pemerintah menargetkan program swasembada gula pada 2014 sebesar 2,7 juta ton.

Hanya saja, saran ini memang belum secara resmi disampaikan ke pemerintah. Nantinya, itu akan diberikan pada saat rapat kerja gabungan lima menteri pada 21 Oktober mendatang. Menteri yang terlibat antara lain Menteri Pertaninan, Perdagangan, BUMN, Perindustrian, dan Menteri Koperasi dan UKM.

Saat ini, DPR masih menghitung dana buat revitalisasi pabrik gula itu. Yang pasti, Aria mengatakan cukup besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×