Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia dihantui kenaikan harga bahan pokok karena kendala cuaca yang menyebabkan penurunan hasil panen.
Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin mengatakan hal ini terjadi lantaran upaya pemenuhan kebutuhan pangan di Indonesia dihadapkan banyak tantangan termasuk iklim yang menyebakan penurunan produksi pangan.
"Kondisi cuaca ekstrem mengakibatkan tekanan harga relatif makin tinggi," kata Sudin dalam Rapat Kerja bersama Badan Pangan Nasional, Bulog dan Id Food, Rabu (4/9).
Ia menyoroti inflasi pangan bahkan telah mencapai 10,3% pada bulan Maret lalu, dan menjadi yang tertinggi sejak tahun 2022.
Baca Juga: Harga Pangan Hari Ini (4/9): Beras, Bawang, Telur, Gula Naik, Cabai Merah Turun
"Kondisi ini diakibatkan oleh menurunnya pasokan komoditas pangan dan produk hortikultura," urainya.
Untuk itu, Sudin mengatakan perlu dilakukan upaya stabilisasi pasokan dan intervensi harga pangan dalam rangka menahan laju kenaikan harga pangan.
Sudin berharap anggaran sebesar Rp 329,9 miliar untuk Badan Pangan Nasional di tahun 2025 dapat dimanfaatkan untuk mengatasi hal tersebut yang diterjemahkan ke beberapa program.
Pertama, peningkatan kualitas konsumsi, keamanan, fortifikasi dan biofortifikasi pangan. Kedua, peningkatan kesediaan pangan hasil pertanian dan hasil laut secara berkelanjutan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga kebutuhan pokok.
Ketiga, peningkatan tata kelola sistem pangan nasional. Keempat, peningkatan sistem logistik stabilitas harga.
"Komisi IV kembali mengingatkan Bapanas untuk meningkatkan sinergitas dan koordinasi kepada seluruh pihak, baik pusat maupun daerah dalam melaksanakan program dan kebijakan guna menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan," tutupnya.
Baca Juga: Antisipasi Krisis, Pemerintah Tetapkan 3 Jenis Cadangan Penyangga Energi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News