kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

DPD: Pertamina hanya ambil untung sendiri


Jumat, 03 Januari 2014 / 15:59 WIB
DPD: Pertamina hanya ambil untung sendiri
ILUSTRASI. Waspadai Gejala Angin Duduk Agar Mendapatkan Penanganan yang Tepat


Reporter: Ferry Hidayat | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mendesak Pertamina dan pemerintah untuk mengevaluasi kenaikan harga gas elpiji ukuran 12 kilogram (kg) yang saat ini nyata berdampak di tengah masyarakat.

"Dengan harga yang naiknya sampai mencapai 57 persen, menurut saya itu kebijakan yang sangat tidak bijaksana," kata Ketua DPD, Irman Gusman di kompleks parlemen, Jumat (4/1/2013).

Irman menambahkan, Pertamina tidak boleh mengikuti mekanisme pasar semata dalam menyikapi harga elpiji itu. Sebab, Pertamina adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang wajib melindungi hajat hidup orang banyak, bukan melindungi pasar.

"Menurut saya Pertamina hanya ambil untung sendiri namanya, tidak berpikir lebih luas. Seharusnya harga elpiji dimanapun di Indonesia, dalam konteks kebijakan migas kita harus dikendalikan Pertamina, tidak bisa diserahkan pada mekanisme pasar," imbuhnya.

Irman juga mengingatkan bahwa kenaikan elpiji dikhawatirkan akan dimanfaatkan oleh para spekulan. Tidak hanya itu, lanjutnya, menghadapi tahun Pemilu, kenaikan harga elpiji tersebut juga dapat dijadikan komoditas politik oleh pihak-pihak tertentu.

Oleh karenanya, Irman mengimbau agar ke depannya Pertamina membuat kebijakan satu produk gas elpiji saja. Sebab, dengan dua produk seperti sekarang ini terbukti tidak memberikan jaminan pada kesejahteraan masyarakat.

"Menurut saya kebijakan yang sebenarnya satu produk tapi dua harga. Ada harga subsidi yang 3 kg, ada yang yang 12 kg. Harusnya dibuat saja single policy yang jelas," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×