Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan bahwa pemerintah akan mengeluarkan paket stimulus untuk mendorong perekonomian Indonesia di paruh kedua 2025.
Airlangga mengatakan, ada beberapa stimulus yang sudah dilakukan bersama kementerian/lembaga (K/L) terkait.
Stimulus tersebut antara lain program diskon untuk menyambut momen Natal Tahun Baru (Nataru), seperti diskon tarif tiket pesawat, diskon tarif tol, hingga diskon tiket kereta api.
Baca Juga: Ungkit Ekonomi, Pemerintah Siap Merogoh Kocek
"Kita berharap nanti bisa diumumkan lebih awal," ujar Airlangga kepada awak media di Jakarta, Jumat (25/7).
Selain itu, insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) untuk sektor properti sebesar 100% juga akan diperpanjang hingga akhir tahun ini.
"Terkait dengan fasilitas PPN DTP untuk properti yang seharusnya semester II itu 50%, tadi disepakati untuk tetap 100%," katanya.
Ia menambahkan, detail-detail teknis akan dibahas lebih lanjut bersama K/L terkait, termasuk juga persiapan agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa mencapai target pada Agustus 2025.
"Jadi seluruh dampak terhadap pertumbuhan tadi kita bahas," imbuh Airlangga.
Baca Juga: Insentif Tak Cukup Seksi untuk Dorong Konsumsi
Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi mengatakan bahwa pemerintah berencana melanjutkan berbagai insentif di beberapa bidang tertentu.
Hanya saja, ia tidak menjabarkan insentif apa saja yang akan ditebar pemerintah pada semester II-2025 ini.
"Ada beberapa rencana (pemberian insentif), tapi untuk beberapa bidang tertentu. Belum, baru dihitung, makanya baru dirapatkan," ujar Prasetyo kepada awak media usai menghadiri rapat di Kemenko Perekonomian.
Ia menyebut, insentif-insentif tersebut disiapkan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi di semester II-2025.
"Ya kan salah satunya untuk menggenjot ekonomi itu kan ada beberapa yang berbentuk insentif," jelasnya.
Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Paket Stimulus Ekonomi Akan Berlanjut
Saat ditanya apakah Bantuan Subsidi Upah (BSU) masih akan dilanjutkan pemerintah, Prasetyo mengatakan bahwa hal tersebut belum masuk dalam pembahasan dan masih menunggu evaluasi berjalan.
Menurutnya, evaluasi ini penting untuk menentukan insentif atau stimulus yang akan dilanjutkan pemerintah.
"Belum, yang kuartal ini kan baru diselesaikan dulu semua, makanya sambil evaluasi. Nanti ke depan kita lihat mana yang mau kita jalankan lagi," pungkasnya.
Selanjutnya: Saham Agro Pantes (AGRO) Kembali Disuspensi Jumat (25/7)), Analis Beberkan Sebabnya
Menarik Dibaca: Kesehatan Anak Makin Terancam Saat PP Kesehatan Tak Bertaji
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News