kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

BI Sebut Daya Beli Masyarakat Masih Aman pada Awal 2025, Inflasi Inti Capai 2,36%


Jumat, 21 Februari 2025 / 13:10 WIB
BI Sebut Daya Beli Masyarakat Masih Aman pada Awal 2025, Inflasi Inti Capai 2,36%
ILUSTRASI. /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/18/11/2024. Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa pada awal tahun ini daya beli masyarakat Indonesia masih berada dalam kondisi aman dan baik


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - YOGYAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa pada awal tahun ini daya beli masyarakat Indonesia masih berada dalam kondisi aman dan baik. Hal ini tercermin dari inflasi inti atau core inflation per Januari 2025, yang mencapai sebesar 2,36% secara year on year (YoY).

Sedangkan untuk inflasi tahunan juga tercatat rendah, yakni sebesar 1,57% secara yoy. 

“Jadi inflasi inti ini menggambarkan bahwa daya beli masyarakat Indonesia yang tidak turun-turun banget yaitu 2,3%,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Jorwono menyebutkan dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Wilayah Jawa 2025, di Yogyakarta, Jumat (21/2). 

Untuk diketahui, Inflasi inti merupakan kecenderungan kenaikan biaya produksi, baik dari tenaga kerja maupun modal. Dengan begitu, indikator ini dapat menggambarkan daya beli masyarakat, terutama untuk kebutuhan non-pokok.

Baca Juga: BI Rate Tetap 5,75%, Cek Prospek Emiten Properti dan Saham-Saham yang Masih Menarik

Lebih lanjut, Doni juga mengatakan bahwa pemerintah juga terus melakukan strategi dalam menjaga stabilitas harga melalui kebijakan. Salah satunya seperti diskon tarif listrik, yang membantu menopang daya beli masyarakat.

“Dan hal ini terbukti berdampak terhadap inflasi tahunan sebesar 1,57% secara yoy pada akhir 2024, seiring dengan penurunan harga bahan pokok,” ungkapnya. 

Di sisi lain, Doni mengatakan bahwa Bank Indonesia ke depannya akan terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi sejalan dengan program-program dalam Asta Cita.

“Bank Indonesia tentu juga terus mendukung penuh implementasi program-program Pemerintah dalam Asta Cita, termasuk untuk ketahanan pangan, pembiayaan ekonomi, serta akselerasi ekonomi dan keuangan digital,” ujarnya. 

Selain itu, dia menyampaikan bahwa BI akan terus mengoptimalkan bauran kebijakannya untuk tetap menjaga stabilitas dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Juga: Adira Finance Optimistis Pertahankan Kinerja Pembiayaan Kendaraan di 2025

Selanjutnya: Konsisten Nabung di Tabungan Bebas Biaya dan Berjangka, Bisa Dapat Photo Card JKT48

Menarik Dibaca: iPhone Cepat Panas? Ini 8 Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×