Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Kemenkeu menargetkan nilai transaksi lelang Rp 35 triliun pada 2024. Nilai tersebut turun 21,6% jika dibandingkan dengan realisasi 2023 yang sebesar Rp 44,34 triliun.
Direktur Lelang, Joko Prihanto menyampaikan, target di 2024 ini memang tidak sebesar capaian realisasi transaksi lelang pada tahun lalu. Meski begitu, target tersebut meningkat 6,06% bila dibandingkan dengan target di 2023 yang sebesar Rp 33 triliun.
“Untuk target lelang di 2024 memang tidak sebesar capaian (2023), karena di 2023 ada 2 booming,” tutur Joko dalam media briefing, Kamis (25/1).
Joko menjelaskan, realisasi transaksi lelang bisa melebihi target karena ada beberapa kasus besar yang terjadi.
Baca Juga: Kemenkeu Kantongi Rp 4,58 Triliun dari Hasil Lelang Sepanjang 2023
Pertama, terkait penegakan hukum dari Kejaksaan Agung korupsi yang melilit PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sekaligus ikut menyeret perusahaan tambang batu bara PT Gunung Bara Utama (GBU) di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.
“Dari kasus Jiwasraya ada penyitaan saham tambang batu bara di Kalimantan Timur, Rp 1,9 triliun lakunya,” ungkapnya.
Kedua, pada 27 Desember 2023 terdapat lelang hak tanggungan kebun kelapa sawit sebesar Rp 1,9 triliun.
“Dari 2 lelang ini cukup besar kontribusi kurang lebih Rp 4 triliun. Lelang yang nilainya Rp 200 miliar rata-rata banyak sektor properti, dan pabrik juga ada,” jelasnya.
Baca Juga: Dirjen Pajak Minta Wajib Pajak Segera Lapor SPT Tahunan, Jangan Tunggu Jatuh Tempo
Meski begitu, Joko menyampaikan pada 2023 lelang khusus untuk Kepailitan mengalami penurunan, yakni menjadi Rp 1,8 triliun dari Rp 2 triliun pada 2022. Hal ini sejalan dengan menurunnya perusahaan-perusahaan yang dipailitkan.
“Penurunan ini bukan karena tak berhasil, ini tanda-tanda makin sehat, dan banyak yang pailit,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News