Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, kinerja pokok lelang sepanjang 2023 masih positif.
Direktur Lelang DJKN Kemenkeu, Joko Prihanto, mengatakan, nilai transaksi lelang hingga 15 November 2023 telah mencapai Rp 33 triliun. Artinya, angka ini sudah setara 100% dari target yang ditetapkan pada tahun ini sebesar Rp 33 triliun.
"Sampai hari ini secara nasional sudah Rp 33 triliun transaksinya," ujar Joko, dikutip Selasa (21/11).
Asal tahu saja, target transaksi lelang pada tahun ini naik Rp 3 triliun jika dibandingkan dengan target 2022 sebesar Rp 30 triliun. Target ini juga menjadi target tinggi dalam sejarah. Pihaknya juga akan mengoptimalkan transaksi lelang pada tahun ini tembus di angka Rp 35 triliun.
"Mudah-mudahan masih ada waktu setengah bulan masih bisa menembus Rp 35 triliun," katanya.
Baca Juga: Lelang SUN Selasa (14/11) Catat Penawaran Masuk Rp 33,68 Triliun, Ini Catatan DJPPR
Joko menyebut, lelang menjadi salah satu instrumen kontributor Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dirinya bersyukur transaksi lelang terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.
Misalnya saja pada 2020 lalu, transaksi lelang masih berada di angka Rp 16 miliar, kemudian pada 2020 meningkat menjadi Rp 27 miliar dan meningkat lagi menjadi Rp 35 triliun.
Lelang juga memiliki tiga peran dalam perekonomian nasional, yaitu membantu pemulihan keuangan negara, menyelesaikan non performing loan, dan menggerakkan roda perekonomian.
Dalam kesempatan terpisah, Kasubdit Humas DJKN Kemenkeu, Adi Wibowo memerinci nilai transaksi lelang yang sudah mencapai target tersebut. Ini terdiri dari pelelang lelang I sebesar Rp 12,3 triliun, pejabat lelang II sebesar Rp 14,68 triliun, serta pegadaian sebesar Rp 6,34 triliun.
Baca Juga: Pasar Surat Utang Indonesia Mulai Ditinggalkan, Ini Alasannya
Saat ditanya apakah pemerintah akan mengerek target transaksi lelang pada tahun depan, Adi masih belum dapat memberitahukan lantaran masih dalam proses refinement.
"Update terakhir tercapai Rp 33 triliun. Sekarang masih dalam proses refinement," ujar Adi kepada Kontan.co.id, Senin (20/11).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News