kontan.co.id
banner langganan top
Rabu, 9 April 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.955   -85,00   -0,50%
  • IDX 5.970   -25,81   -0,43%
  • KOMPAS100 846   -1,28   -0,15%
  • LQ45 671   3,20   0,48%
  • ISSI 185   -0,95   -0,51%
  • IDX30 354   1,58   0,45%
  • IDXHIDIV20 432   4,91   1,15%
  • IDX80 96   0,14   0,14%
  • IDXV30 101   -0,48   -0,47%
  • IDXQ30 118   1,45   1,25%
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.955   -85,00   -0,50%
  • IDX 5.970   -25,81   -0,43%
  • KOMPAS100 846   -1,28   -0,15%
  • LQ45 671   3,20   0,48%
  • ISSI 185   -0,95   -0,51%
  • IDX30 354   1,58   0,45%
  • IDXHIDIV20 432   4,91   1,15%
  • IDX80 96   0,14   0,14%
  • IDXV30 101   -0,48   -0,47%
  • IDXQ30 118   1,45   1,25%
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.955   -85,00   -0,50%
  • IDX 5.970   -25,81   -0,43%
  • KOMPAS100 846   -1,28   -0,15%
  • LQ45 671   3,20   0,48%
  • ISSI 185   -0,95   -0,51%
  • IDX30 354   1,58   0,45%
  • IDXHIDIV20 432   4,91   1,15%
  • IDX80 96   0,14   0,14%
  • IDXV30 101   -0,48   -0,47%
  • IDXQ30 118   1,45   1,25%

Dirjen Pajak tak kuasa menembus Pasar Tanah Abang


Kamis, 11 April 2013 / 06:39 WIB
Dirjen Pajak tak kuasa menembus Pasar Tanah Abang
ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/10/2021). IHSG Senin (8/11) diramal sideways, simak rekomendasi saham hari ini. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Direktorat Jenderal Pajak tak mampu menembus Pasar Tanah Abang. Besarnya potensi pajak yang semestinya disetorkan ke negara dari kegiatan transaksi pasar tersebut tak tergali maksimal akibat adanya penguasa.     

Demikian disampaikan Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Humas Direktorat Jenderal Pajak Kismantoro Petrus dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (10/4).

"Tanah Abang, pajak PPH-nya kalau dibreakdown hanya Rp 6 juta per hari. Ada abuse of power karena ada penguasa di sana yang mengakibatkan orang pajak tidak bisa masuk. Selama ini, itu tidak tersoroti, padahal potensi pajaknya besar sekali. Itu baru satu tempat saja. Belum di tempat yang lain," kata Kismantoro.  (FX Laksana Agung S/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×