CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Dirjen Pajak fokus kejar penerimaan jelang akhir tahun


Jumat, 01 November 2019 / 13:50 WIB
Dirjen Pajak fokus kejar penerimaan jelang akhir tahun
Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak yang baru Suryo Utomo (kiri) bersama pejabat lama Robert Pakpahan (kanan) bersiap melakukan serah terima jabatan di Kementerian Keuangan Jakarta, Jumat (1/11/2019).


Reporter: Grace Olivia | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di awal masa jabatannya, Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Suryo Utomo akan fokus mengejar penerimaan pajak. Pasalnya, ia hanya punya waktu kurang dari dua bulan untuk mengumpulkan pajak sesuai dengan proyeksi akhir tahun.  

Fokus Suryo kepada penerimaan sejalan dengan pesan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat melantik, Jumat (1/11). Sri Mulyani meminta Suryo tetap berupaya mengejar target penerimaan pajak dalam sisa tahun ini kendati situasinya berat di tengah tekanan perekonomian. 

“Saya berharap Pak Suryo tetap fokus mencapai target penerimaan negara dalam bidang pajak yang hari ini memang mengalami tekanan berat. Pertumbuhan penerimaan tetap harus dilakukan dalam ekstensifikasi dan intensifikasi secara proper,” tutur Sri Mulyani. 

Baca Juga: Sri Mulyani minta Dirjen baru lanjutkan reformasi dan formulasi pajak ekonomi digital

Oleh karena itu, Suryo mengatakan, dirinya memang akan mengutamakan target penerimaan pajak sampai akhir 2019 di awal periode jabatannya ini. 

“Kita selesaikan dulu yang di depan mata yang di 2019 ini. Action dan effort akan kita lakukan,” ujar Suryo. 

Sejatinya, Kemenkeu telah memproyeksi penerimaan perpajakan tidak akan memenuhi targetnya tahun ini. Shortfall pajak diperkirakan mencapai sekitar Rp 140 triliun dengan asumsi defisit APBN 2019 pada level 1,93% dari PDB. 

Saat ini, Kemenkeu telah mengubah proyeksi defisit APBN menjadi 2%-2,2% terhadap PDB. 

Namun, Suryo masih enggan mengungkap berapa perkiraan potensi shortfall pajak dengan mengikuti proyeksi defisit terbaru itu. 

Baca Juga: Suryo Utomo resmi dilantik menjadi Dirjen Pajak

“Nanti kita hitung dulu, masih belum selesai. Kita akan konsolidasikan dulu seperti apa. Pokoknya dua bulan ini kita fokus,” tandas Suryo. 

Hingga Agustus lalu, Kemenkeu melaporkan penerimaan pajak mencapai Rp 801,16 triliun. Angka tersebut baru memenuhi 50,78% dari target penerimaan pajak tahun 2019 yang sebesar Rp 1.577,56 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×