Reporter: Edy Can | Editor: Edy Can
JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo enggan bersikap reaktif menanggapi penilaian sebuah situs internasional yang menempatkan dirinya di posisi ketiga sebagai wali kota terbaik sedunia saat memimpin Surakarta. Jokowi merasa penilaian seperti itu biasa saja.
Jokowi lebih memilih terus bekerja demi kepentingan rakyat. "Yah... biasa dikomentari sih, saya bekerja dan ada masyarakat yang menilai," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Selasa (8/1).
Saat ditanya apakah akan mempertahankan penilaian itu saat memimpin Ibu Kota, Jokowi menjawabnya dengan santai. Baginya, jabatan gubernur adalah tugas yang diberikan oleh masyarakat. Dia memilih bekerja optimal dan enggan memikirkan apresiasi setelahnya. "Saya kira itu urusan yang memberi penghargaan, saya enggak pernah bekerja dengan penghargaan. Tapi kalau diberi, harus ucapkan terima kasih," ujarnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, The City Mayors Foundation (www.worldmayor.com) merilis daftar 10 wali kota terbaik sedunia. Mantan Wali Kota Surakarta ini duduk di singgasana ketiga.
Jokowi menempati posisi ketiga karena sukses melekatkan citra Kota Surakarta sebagai kota seni budaya. Atas citra tersebut, magnet Surakarta untuk menarik wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, semakin kuat.
Jokowi juga dinilai sebagai politisi paling jujur di Indonesia karena aktif mengampanyekan antikorupsi dan menolak mengambil gaji selama menjabat sebagai Wali Kota Surakarta. (Indra Akuntono/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News