kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Dikritik mahal, Menko Luhut: LRT selanjutnya dibangun tidak melayang


Senin, 14 Januari 2019 / 14:45 WIB
Dikritik mahal, Menko Luhut: LRT selanjutnya dibangun tidak melayang


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengakui biaya yang digelontorkan untuk pembangunan proyek kereta ringan atau light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Jabodebek) terhitung mahal lantaran dibangun melayang (elevated). Untuk menekan biaya, di proyek LRT selanjutnya yakni Cibubur-Bogor tidak dibangun melayang.

Pernyataan Luhut ini menanggapi soal kritikan Wakil Presiden Jusuf Kalla soal biaya proyek kereta ringan tersebut yang bernilai Rp 500 miliar per kilometer (km). "Memang itu betul harganya kemahalan. Tapi memang elevated dan non elevated beda harganya tinggi, karena itu di atas sehingga biayanya lebih tinggi," kata Luhut di kantornya, Senin (14/1)

Menurut Luhut, pembangunan proyek LRT selanjutnya dari Cibubur menuju Bogor akan dibangun tidak melayang. Sehingga secara biayanya pun tidak sampai angka Rp 500 miliar per km.

Namun Luhut belum bisa membeberkan secara rinci perbedaan harga LRT elevated dan non elevated. Hal ini dikarenakan masih dalam dalam proses studi. "Saya belum tahu persis, karena kan masih studi, saya pikir jauh lebih murah," terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×