Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Prospek penjualan eceran dalam jangka pendek diproyeksikan akan mengalami pemulihan bertahap setelah sempat tertekan cukup dalam pada April 2025.
Kepala Pusat Makroekonomi dan Keuangan stitute for Development of Economics and Finance (Indef) M Rizal Taufikurahman mengungkapkan, penurunan kinerja Penjualan Eceran pada April 2025 yang sebesar 5,1% secara tahunan (year on year/yoy) dinilai lebih disebabkan oleh faktor musiman, akibat efek tingginya basis konsumsi pada Idulfitri tahun sebelumnya.
"Artinya, secara fundamental permintaan domestik belum sepenuhnya melemah, melainkan mengalami normalisasi siklus setelah puncak konsumsi Ramadan," ungkap Rizal kepada Kontan, Jumat (13/6).
Baca Juga: Ekonom Bank Permata: Prospek Penjualan Eceran Masih Dibayangi Pelemahan Konsumsi
Kendati demikian, Survei Bank Indonesia memperkirakan optimisme pada kinerja Penjualan Eceran di Mei 2025 sebesar 2,6% yoy, meski lebih rendah dibandingkan realisasi Penjualan Eceran Mei 2024 yang tumbuh 4,7% yoy.
Namun tetap saja, Rizal menilai kekuatan pemulihannya diperkirakan belum terlalu agresif, dengan laju pemulihan kemungkinan besar bersifat gradual. Adapun potensi pertumbuhan penjualan eceran akan bergerak seiring dengan tren pemulihan aktivitas masyarakat pasca-Lebaran.
"Singkatnya, fase moderasi konsumsi akan lebih dominan dibandingkan lonjakan yang bersifat eksesif, sehingga arah pertumbuhan eceran tetap positif namun cenderung hati-hati," ungkap Rizal.
Lebih jauh Rizal menjelaskan, beberapa faktor yang membentuk dinamika penjualan eceran ke depannya yang saling berkaitan secara structural yakni, pertama, adalah bias musiman yang sangat kentara, di mana kontraksi tahunan pada April merupakan refleksi dari tingginya basis perbandingan pada periode tahun sebelumnya, karena Idulfitri 2024 jatuh pada bulan yang sama.
Menurutnya ini menjadi anomali statistik yang harus dicermati dengan saksama agar tidak keliru membaca tren riil.
Kedua, normalisasi pola belanja masyarakat pasca-Idulfitri dinilai menjadi penyebab wajar terjadinya pelambatan penjualan di berbagai kelompok barang, khususnya sandang, makanan, serta perlengkapan rumah tangga.
Baca Juga: Penjualan Eceran pada Juli dan Oktober 2025 Diproyeksi Meningkat, Ini Pendorongnya
Di sisi lain, penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Mei 2025 merupakan sinyal yang tidak boleh diabaikan. Turunnya IKK dari 121,7 menjadi 117,5 mencerminkan mulai tumbuhnya kehati-hatian masyarakat dalam membelanjakan pendapatannya, didorong oleh persepsi atas risiko ekonomi ke depan.
Ketiga, tekanan inflasi yang meski mulai melandai, tetap membebani psikologi konsumsi, terutama bagi kelompok pendapatan menengah-bawah. Meskipun terdapat kompensasi dari sektor tertentu seperti penjualan suku cadang otomotif dan BBM yang cenderung stabil, seiring dengan kembalinya mobilitas pasca-libur panjang.
"Dengan seluruh variabel tersebut, outlook penjualan eceran ke depan akan ditentukan oleh interplay antara pemulihan aktivitas, psikologi konsumsi, dan stabilitas harga, sehingga wajar jika kita menyebut pemulihannya bersifat sektoral dan selektif," ungkap Rizal.
Pemerintah dan Swasta Perlu Strategi Hadapi Pelemahan Konsumsi
Melihat tantangan tersebut, Rizal menyarankan beberapa strategi kebijakan yang bisa dilakukan pemerintah maupun pelaku usaha untuk mendorong pemulihan konsumsi, di antaranya mendorong stimulus konsumsi secara terarah, terutama menyasar segmen masyarakat berpendapatan menengah ke bawah yang paling rentan terhadap tekanan inflasi.
Selain itu, pemerintah bersama otoritas moneter idealnya memperkuat koordinasi dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, sembari mendorong insentif fiskal berbasis konsumsi seperti diskon pajak barang tertentu atau perluasan program bantuan sosial bersifat langsung
"Pelaku usaha ritel juga perlu melakukan adaptasi strategi dengan lebih mengutamakan penawaran produk berbasis kebutuhan," ungkap Rizal.
Selanjutnya: Kurangi Impor, Pertamina Bidik Tambahan Produksi LPG Jadi 2,6 Juta Ton
Menarik Dibaca: 5 Manfaat Vitamin C untuk Rambut, Cegah Uban hingga Rambut Rontok!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News