Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 6,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sebesar 3 bulan impor.
Surplus transaksi modal dan finansial juga tercatat meningkat. Surplusnya pada kuartal III-2019 tercatat sebesar US$ 7,6 miliar, atau lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada triwulan sebelumnya sebesar US$ 6,5 miliar.
Baca Juga: Pelajar Hong Kong yang jatuh saat demonstrasi akhir pekan meninggal
Peningkatan surplus transaksi modal dan finansial terutama didukung oleh membaiknya kinerja investasi portofolio, seiring meningkatnya aliran masuk modal asing pada aset keuangan domestik.
Peningkatan surplus juga disebabkan oleh menurunnya defisit investasi lainnya yang dipengaruhi oleh lebih tingginya penarikan neto pinjaman luar negeri sektor swasta dan lebih rendahnya pembayaran neto pinjaman luar negeri pemerintah.
BI pun mengklaim bahwa kondisi ini menunjukkan bahwa masih tingginya keyakinan investor terhadap prospek perekonomian domestik.
Untuk selanjutnya, kinerja NPI diproyeksikan akan tetap baik sehingga dapat terus menopang ketahanan sektor eksternal.
Baca Juga: Miliarder Michael Bloomberg pertimbangkan masuk bursa capres AS dari Demokrat
Hal ini ditunjang oleh perkiraan defisit transaksi berjalan 2019 dan 2020 yang masih akan terkendali dalam kisaran 2,5%–3,0% PDB dan aliran masuk modal asing yang tetap besar.
BI akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk berupaya mendorong peningkatan Penanaman Modal Asing (PMA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News