Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Neraca migas terus menjadi momok bagi kesehatan neraca dagang. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), defisit neraca migas dari Januari-Mei 2015 tercatat sebesar UUS$ 1,99 miliar.
Kepala BPS Suryamin mengatakan defisit neraca migas paling besar terjadi pada defisit hasil minyak. Hasil minyak mencatat defisit US$ 5,32 miliar, minyak mentah mencatat defisit US$ 511,8 juta, dan gas mencatat surplus uS$ 3,85 miliar.
"Defisit migas karena kebutuhannya banyak. Potensi kilang baru juga tidak ada," ujarnya, Senin (15/6). Sementara itu, kilang-kilang lama sudah menurun daya produksinya.
Meski neraca migas defisit, kondisi neraca dagang secara keseluruhan tertolong adanya surplus neraca non migas. Surplus neraca migas mencapai US$ 5,74 miliar dalam lima bulan pertama. Adapun neraca dagang Januri-Mei 2015 tercatat surplus US$ 3,75 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News