Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pemerintah berencana akan membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2014, Selasa besok (20/5) kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Defisit anggaran dalam RAPBN-P 2014 dipastikan akan melewati 2% dari PDB.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Andin Hadiyanto mengatakan defisit yang naik dari target APBN 2014 sebesar 1,69% dari PDB tersebut sebagai akibat permasalahan pada pendapatan dan pengeluaran pemerintah.
Salah satunya adalah belanja subsidi yang disinyalir akan membengkak akibat pelemahan rupiah dan lifting minyak yang tidak tercapai. Sayang, Andin masih enggan membocorkan dengan pasti berapa kisaran defisit dalam RAPBN-P 2014.
"Besok mau disampaikan pak menteri di DPR," ujar Andin di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Senin (19/5).
Adapun sebelumnya Menteri Keuangan Chatib Basri menjelaskan kalau memang defisit anggaran APBN-P 2014 akan lewat dari 2%. Namun, pemerintah akan menjaga defisit dalam kisaran aman yaitu tidak lewat dari 2,5% dari PDB. Salah satu caranya pemerintah akan memangkas anggaran belanja barang dan belanja pegawai.