Reporter: Bidara Pink, Ratih Waseso, Venny Suryanto, Yusuf Imam Santoso | Editor: Syamsul Azhar
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat: pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020 hanya 2,97% yoy. Capaian ekonomi kuartal I ini adalah yang terendah dalam 19 tahun terakhir.
Angka ini jauh dari prediksi Kementerian Keuangan yang yakin ekonomi kuartal I masih akan tumbuh di kisaran 4,5%-4,7%. Jauh pula dari proyeksi Bank Indonesia masih di kisaran 4,3%-4,6%.
Bahkan beberapa ekonom yang sebelumnya dihubungi KONTAN juga masih memprediksi kuartal I-2020 tumbuh di kisaran 3%-4,2%
Kepala BPS Suhariyanto, Selasa (5/5) mengatakan perlambatan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tak hanya di Indonesia, tapi juga dirasakan negara-negara lain, karena terdampak pandemi virus korona (Covid-190.
Salah satu biang kerok perlambatan ekonomi kuartal I adalah konsumsi rumah tangga yang ambruk. BPS mencatat konsumsi masyarakat hanya tumbuh 2,84% yoy. Padahal, periode sama tahun lalu konsumsi rumah tangga masih mampu tumbuh 5,02%.
"Ini karena porsi konsumsi rumah tangga terhadap perekonomian Indonesia sangat besar, maka penurunan pertumbuhannya menggeret pertumbuhan ekonomi ke bawah," kata Suhariyanto.
Meski di bawah perkiraan pemerintah, Iskandar Simorangkir Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan, capaian ekonomi ini masih merupakan prestasi. "Bila membandingkan dengan negara-negara lain yang tumbuh negatif, capaian 2,97% ini masih merupakan prestasi," kata Iskandar.
Ia menyebut, pemerintah sudah memasang kuda-kuda untuk menjaga ekonomi di tengah krisis akibat Covid-19. Pemerintah juga telah menambah anggaran belanja dan pembiayaan anggaran hingga RP 405,1 triliun untuk insentif penanganan efek Covid-19 terhadap perekonomian.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Nathan Kacaribu menambahkan, pemerintah akan mempercepat penyaluran bantuan sosial untuk mencegah merosotnya daya beli masyarakat. "Penurunan kinerja konsumsi yang tajam di kuartal I-2020 ini sebagai indikasi urgensi percepatan penyaluran bantuan sosial di kuartal II," kata Febrio.
Sementara dari sisi produksi, pemerintah akan menyiapkan bantalan dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk UMKM. Program ini akan diluncurkan untuk meringankan tekanan ekonomi bagi pelaku usaha, terutama ultra mikro dan UMKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News