Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Hari ini, Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan hasil rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan November 2016. Pengumuman tersebut rencananya akan langsung disampaikan oleh Gubernur BI Agus Martowardojo, apakah akan memangkas atau mempertahankan suku bunga acuannya (Bi 7-Day Reverse Repo Rate).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, kondisi ekonomi Indonesia secara umum lanjut Darmin, tidak terlalu buruk. Misalnya, tercermin dari tingkat inflasi Januari-Oktober 2016 masih terjaga, yaitu berada di level 2,11% atau 3,31% year on year (YoY).
Tak haya itu, defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) juga menunjukkan perbaikan. BI mencatat, CAD kuartal ketiga 2016 sebesar US$ 4,5 miliar atau 1,83% dari produk domestik bruto (PDB), lebih baik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang sebesar US$ 5 miliar atau 2,2% dari PDB.
Meski demikian menurutnya, kondisi pasar keuangan domestik sedang tidak tenang. Hal ini terjadi setelah pengumuman Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih dimana nilai tukar rupiah mengalami tekanan.
"Jadi kita harus mengerti juga bahwa kalau ada situasi tidak terlalu tenang, ya tidak terlalu baik ambil inisiatif," kata Darmin di kantornya, kamis (17/11).
Meski demikian menurutnya, ruang pelonggaran moneter ke depan masih ada. Asalkan pemerintah dapat menjaga inflasi di tingkat yang rendah. Di sisi lain, ada satu langkah lainnya yang bisa diambil jika suku bunga acuan ingin dilonggarkan. Namun, Darmin masih merahasiakan hal tersebut.
"Sebenarnya ada satu lagi, tapi itu persoalan (yang harus dibahas) dalam satu forum yang cocok," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
