Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution juga optimistis pertumbuhan ekoomi kuartal keempat tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sebelumnnya. Darmin memperkirakan, pertumbuhan kuartal keempat bisa mencapai 5,2%-5,3% sehingga outlook target pertumbuhan ekonomi tahun ini yang sebesar 5,1% bisa tercapai.
Menurut Darmin, secara historis, pertumbuhan ekonomi di kuartal keempat biasanya lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya. Untuk kuartal keempat tahun ini, pertumbuhan ekonomi masih akan didorong oleh konsumsi rumah tangga.
Namun tak hanya itu, pertumbuhan ekonomi di tiga bulan terakhir juga akan didorong oleh pengeluaran pemerintah yang berdasarkan polanya, meningkat di akhir tahun. "Bahkan, terjadi kenaikan yang besar-besaran di kuartal keempat," kata Darmin dalam paparan Outlook Perekonomian 2017 di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (10/11).
Selain itu lanjut dia, pertumbuhan ekonomi untuk periode Oktober-Desember 2016 juga akan didorong oleh sektor pertanian, walaupun kinerja sektor tersebut pada kuartal ketiga sedikit mengalami perlambatan. Darmin menyebut, akan ada musim panen yang terjadi di November dan Desember tahun ini.
"Kami percaya bisa tercapai 5,2%-5,3% (di kuartal keempat) maka sepanjang tahun ini bisa 5,1%," tambahnya.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan mengatakan, data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02% di kuartal ketiga tahun ini mengejutkan. Sebab, data pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi melalui pembentukan modal tetap bruto (PMTB) justru melambat.
Menurutnya, perlambatan tersebut menunjukkan pemerintaan domestik yang juga masih lelambat. Namun ia menduga BPS memasukan indikator seperti tax minus subsidi core production yang menyebabkan produksi tercatat tumbuh 0,88%.
"Jadi ada komponen yang tidak terkait dengan usaha di sektor-sektor bersangkutan. Kalau dikurangi itu, (pertumbuhan ekonomi) jadinya hanya empat koma sekian persen. Demand masih lemah," kata Anton.
Ia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi di kuartal keempat tahun ini lebih rendah dibandingkan kuartal ketiga, yaitu di bawah level 5%, karena pengeluaran pemerintah akan terhambat oleh penerimaan pajak. Ia juga melihat, kinerja investasi belum di akhir tahun belum membaik signifikan.
Sementara untuk tahun depan, Anton memperkirakan perlambatan permintaan masih akan berlanjut. Hal itu menyebabkan pertumbuhan ekonomi tahun depan diperkirakan Anton datar di level 5,1%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News