kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Darmin ramal inflasi akhir 2016 di level 2,5%


Kamis, 10 November 2016 / 14:53 WIB
Darmin ramal inflasi akhir 2016 di level 2,5%


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Perkembangan inflasi yang rendah per Oktober 2016 membuat pemerintah optimistis dengan outlook inflasi hingga akhir tahun. Pemerintah memproyeksi, inflasi hingga akhir tahun ini bisa di bawah 3% year on year (YoY).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, inflasi umum nasional sejak tahun 2014 hingga saat ini menujukkan tren menurun. Dari sisi inflasi inti lanjut dia, terlihat jelas menurun mulai Desember tahun lalu.

Dari sisi inflasi harga yang diatur pemerintah (administered prices) sempat meningkat saat pemerintah memutuskan untuk memangkas anggaran subsidi energi untuk dialihkan ke pos anggaran lain. Namun, hingga saat ini administered prices terus menurun. Walaupun inflasi harga pangan yang bergejolak (volatile food) belum banyak perbaikan.

"Tetapi secara global inflasi kita bergerak turun. Ke arah mana? sampai hari ini bergerak 2,1%-2,2% (Januari-Oktober 2016) sehingga di akhir tahun bisa 2,5%," kata Darmin dalam paparan Outlook Ekonomi Indonesia 2017 di Hotel Borobudur, Kamis (10/11).

Catatan Badan Pusat Statitik (BPS), inflasi Oktober 2016 sebesar 0,14%. Dengan perkembangan tersebut, maka tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Oktober) 2016 sebesar 2,11% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2016 terhadap Oktober 2015) sebesar 3,31%.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo sebelumnya memperkirakan, inflasi tahun ini bisa berkisar di level 3,1% atau mendekati 3% YoY. Sementara inflasi tahun depan diperkirakan 3,5% YoY

Menurutnya, rendahnya inflasi tersebut disebabkan oleh adanya perbaikan permintaan domestik, namun masih lebih rendah dibandingkan dengan kapasitas produksi swasta yang ada saat ini. "Sehingga dorongan dari sisi permintaan dari inflasi itu masih tetap lemah," kata Perry.

Lebih lanjut menurutnya, penyebab kedua rendahnya outlook inflasi tahun ini juga disebabkan oleh terjaganya ekspektasi terhadap inflasi tahun ini. Menilik data survei konsumen yang dilakukan BI pada September 2016, konsumen memperkirakan tekanan harga di bulan ini cukup rendah yang tercermin dari indeks ekspektasi harga (IEH) bulan ini berada di bawah di level 143,7 dan meningkat ke level 151 dan 168,7 di bulan November dan Desember.

Ketiga, inflasi yang rendah pada tahun ini dipengaruhi oleh harga komoditas yang cenderung masih rendah. Begitu juga dengan menguatnya nilai tukar rupiah yang menyebabkan inflasi yang disebabkan karena adanya perubahan harga di luar negeri dan atas perubahan nilai tukar atau imported inflation pun rendah.

Keempat, rendahnya inflasi tahun ini dipengaruhi oleh harga barang-barang pangan yang terkendali sebagai hasil koordinasi antara BI dengan pemerintah pusat dan daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×