Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,07% pada kuartal I 2019 lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2018. Perlambatan pertumbuhan tersebut dinilai disebabkan bergesernya masa panen raya ke April dan Mei dari kondisi normal di Februari atau Maret.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal I-2019 memang masih sesuai dengan pola tahun-tahun sebelumnya.
"Kuartal satu, ya, memang segitu. Kuartal I-2018 saja 5,06% kan," ujar Darmin saat ditemui di kantornya, Senin (6/5).
Selain itu Darmin mengakui, faktor yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi tertahan ialah bergesernya musim panen ke bulan April hingga Mei. Hal ini berpengaruh pada kontribusi sektor pertanian terhadap produk domestik bruto (PDB) kuartal I-2019.
"Kalau kuartal satu itu memang agak rendah, apalagi kalau panen bergeser seperti tahun ini kan juga bergeser, ada yang sampai ke Mei," ujar Darmin.
Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan di kuartal I-2019 hanya sebesar 1,81% yoy. Pertumbuhan lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu di mana sektor tersebut tumbuh 3,34% yoy.
Sementara, pertanian merupakan sektor dengan kontribusi terbesar ketiga menurut lapangan usaha terhadap PDB nasional, setelah sektor industri dan perdagangan. Kontribusi sektor pertanian pada PDB di kuartal pertama tercatat sebesar 12,65%.
Kendati begitu, Darmin mengatakan, pertumbuhan ekonomi mestinya bisa lebih baik pada kuartal II-2019. Pasalnya, secara historis, kuartal kedua selalu menjadi momentum puncak pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.
"Kita lihat nanti, tapi kuartal kedua tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya lagi kan ada peningkatan. Kuartal kedua pasti akan lebih baik," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
