Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan berbeda pendapat dengan Bank Indonesia (BI) yang optimis pertumbuhan ekonomi kuartal keempat tahun ini sebesar 5,1% year on year (YoY). Anton justru memproyeksi pertumbuhan di tiga bulan terakhir di tahun ini melambat ke bawah 5%.
Anton melihat, konsumsi rumah tangga di akhir tahun akan meningkat seiring dengan musimannya, yaitu Natal dan tahun baru. Namun demikian, menurutnya, sumber pertumbuhan yang berasal dari pengeluaran pemerintah akan menghambat pertumbuhan untuk melaju lebih kencang.
"Konsumsi yang agak mending, tapi apakah mendorong (pertumbuhan ekonomi) ke atas?," kata Anton, Rabu (9/11).
Menurutnya, belanja pemerintah di akhir tahun masih akan tertahan lantaran penerimaan pajak tak mencukupi untuk membiayai belanja pemerintah walaupun sudah ada tambahan dari uang tebusan program amnesti pajak. Selain itu lanjutnya, pemerintaj juga harus menjaga arus kas alias cash flow agar posisinya tidak berkurang.
"Sementara investasi juga belum kelihatan," tambahnya.
Menurutnya, harus ada berbagai dukungan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik. Sebab, suku bunga yang rendah saja tak cukup untuk mendorong pertumbuhan saat kondisi permintaan domestik yang masih melemah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News