Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution mengatakan, current account defisit atawa defisit transaksi berjalan itu diperbolehkan asalkan kualitas yang diakibatkan dari defisit tersebut baik. Kalau defisitnya karena bahan bakar minyak (BBM), kualitas yang dihasilkan akan buruk.
Menurut Darmin, kualitas defisit yang baik adalah apabila diakibatkan impor bahan baku dan barang modal. Karena ini mencerminkan investasi yang tinggi dari suatu negara.
"Jangan dianggap remeh persoalan ini," ujarnya ketika ditemui usai Seminar Middle Income Trap di Jakarta, Kamis (6/2).
Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) ini menegaskan kalau pemerintah harus serius dan bekerja keras untuk menggunakan bahan bakar alternatif. Defisit transaksi berjalan sendiri menurutnya bukan sesuatu yang harus dipaksa untuk segera turun.
Namun memang defisit ini diijinkan sepanjang kualitasnya baik dan tidak disebabkan subsidi BBM. Sebagai informasi, dalam data defisit transaksi berjalan triwulan III 2013, neraca minyak mengalami defisit sebesar US$ 5,86 miliar atau naik 10,62% dari triwulan sebelumnya yang sebesar US$ 5,3 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News