kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dari Indramayu, WNI kru Diamond Princes langsung meluncur ke Pulau Sebaru


Senin, 02 Maret 2020 / 00:24 WIB
Dari Indramayu, WNI kru Diamond Princes langsung meluncur ke Pulau Sebaru
ILUSTRASI. Petugas kesehatan bersiap menyemprotkan cairan disinfektan kepada WNI ABK Diamond Princess dan barang bawaan saat turun dari kapal di Yokohama, Jepang, Minggu (2/3/3030). Pemerintah mengevakuasi 69 WNI ABK Diamond Princess yang dinyatakan negatif COVID-19


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID -  Proses penurunan penumpang pesawat Garuda Indonesia yang mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) awak kapal Pesiar Diamond Princes sudah selesai. Sekitar pukul 00.15 beberapa bus sudah bergerak keluar Bandara menuju Pelabuhan PLTU Indramayu.

Penumpang pesawat terdiri dari 69 WNI awak kapal Pesiar Diamond Princes, lalu sebanyak 23 orang pendamping dan 12 orang anggota tim medis. Selain itu evakuasi termasuk kepada 11 kru pesawat Garuda Indonesia. 

Secara bergantian, warga yang dievakuasi dari Yokohama Jepang Minggu (1/3) telah memasuki lima bus yang telah dipersiapkan oleh Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. 

Baca Juga: BREAKING NEWS! WNI awak kapal Diamond Princes tiba di bandara Kertajati Majalengka

Selanjutnya mereka tengah melakukan perjalanan untuk transit ke Kapal KRI dr. Soeharso yang sudah bersandar di Pelabuhan PLTU Indramayu, Jawa Barat. Rombongan ini akan melakukan perjalanan selama 2 jam. Adapun perkiraan perjalanan dari pelabuhan PLTU Indramayu menuju Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu membutuhkan waktu tempuh sekitar tujuh jam.
  
Pesawat Garuda pengangkut ini mendarat dan berhenti di landasan Bandara Kertajati Majalengka Jawa Barat sekitar 23.04 WIB. Tampak dua garbarata yang bersiap untuk membantu penumpang turun dari pesawat.

Baca Juga: Begini rute WNI dari Jepang terbang ke Kertajati sebelum dibawa ke Pulau Seberu

Detik-detik kedatangan WNI kru dievakuasi dari Kapal Pesiar Diamond Princes mendarat dan berhentidi sekitar 11.04 WIB. Tampak dua garbarata yang bersiap untuk membantu penumpang turun dari pesawat.

Selain itu petugas bandara yang menangani handling untuk menurunkan penumpang telah menggunakan baju astronot yang mencegah penularan virus. 

Petugas kesehatan telah menyemportkan cairan diinfektan kepada seluruh penumpang pesawat termasuk kru pesawat sebelum di evakuasi menuju bus.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menko PMK Muhadjir Efendi dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kami memantau proses ini dari bandara.

Selanjutnya, 69 WNI ini akan di pindahkan ke tempat observasi di Pulau Seberu Kepulauan Seribu mengunakan 4 (empat) bus RSPAD. Rutenya dari Bandara Kertajati Majalengka menuju Pelabuhan PLTU Indramayu, dengan perjalanan kurang lebih 2 jam. Kemudian mereka akan dipindahkan ke KRI dr. Soeharso dan selanjutnya di bawa menuju pulau Seberu Kecil, Kepulauan Seribu untuk dilakukan observasi. 

Baca Juga: Ini alasan Kertajati dipilih jadi lokasi pendaratan 69 WNI kapal Diamond Princess

Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy melakukan pengecek kesiapan dam keamanan Bandara Kertajati pada Minggu (1/3) siang. Rombongan dari BNPB, Kemenko PMK, TNI, dan Kementerian Kesehatan berangkat pukul 10.30 WIB dengan Helikopter PK-TPF ke Kertajati, dari bandara Halim Perdanakusuma,Jakarta.

Baca Juga: Sebanyak 68 ABK Diamond Princess tiba di Indonesia malam ini

Hasil dari Kemenkes bahwa WNI dan Kru Pesawat selama turun dari pesawat sampai dengan pelabuhan PLN adalah tanggung jawab dari Kemenkes. Selain itu WNI Diamond Princess terdiri dari 69 orang (67 pria dan 2 wanita) dan 23 tenaga pendamping yang terdiri dari 11 kru pesawat dan 12 orang anggota tim medis. 

Agus Wibowo, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menjelaskan, selanjutnya 69 WNI Diamond Princess akan bergabung dengan 188 WNI ABK World Dream yang sebelumnya sudah berada di Pulau Seberu Kecil, namun di lokasi terpisah. 

Baca Juga: WNI ABK Diamond Princess akan menuju lokasi observasi dengan kapal

Peserta observasi mendapatkan makan 3x sehari dan juga fasilitas cottage, rumah sakit mini untuk memantau peserta observasi, tempat tidur di setiap kamar, kamar mandi, pendingin ruangan, hiburan tv, karaoke, peralatan olahraga, mesin cuci, perlengkapan mandi dan sebagainya untuk kenyamanan peserta observasi. Serta dilengkapi Base Transceiver Station  (BTS) dari Telkom untuk memudahkan peserta observasi terhubung dengan keluarganya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×