CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.899   -39,00   -0,25%
  • IDX 7.138   -76,51   -1,06%
  • KOMPAS100 1.092   -10,91   -0,99%
  • LQ45 870   -5,37   -0,61%
  • ISSI 215   -3,30   -1,51%
  • IDX30 446   -1,89   -0,42%
  • IDXHIDIV20 539   -0,16   -0,03%
  • IDX80 125   -1,20   -0,95%
  • IDXV30 135   -0,37   -0,27%
  • IDXQ30 149   -0,41   -0,27%

BREAKING NEWS! WNI awak kapal Diamond Princes tiba di bandara Kertajati Majalengka


Minggu, 01 Maret 2020 / 23:19 WIB
BREAKING NEWS! WNI awak kapal Diamond Princes tiba di bandara Kertajati Majalengka
ILUSTRASI. Personel Polri melakukan pengamanan di Bandara Internasional Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Minggu (1/3/2020). Pesawat yang mengangkut 68 WNI anak buah kapal (ABK) Diamond Princess dari Yokohama, Jepang terkait penyebaran virus Corona rencananya akan


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - Detik-detik kedatangan WNI awak kapal Pesiar Diamond Princes yang dievakuasi dari Yokohama Jepang Minggu (1/3) telah mendarat dan berhenti di landasan bandara Kertajati Majalengka Jawa Barat sekitar 23.04 WIB. Tampak dua garbarata yang bersiap untuk membantu penumpang turun dari pesawat.

Selain itu petugas bandara yang menangani handling untuk menurunkan penumpang telah menggunakan baju astronot atau baju anti virus yang mencegah penularan virus. 

Baca Juga: Begini rute WNI dari Jepang terbang ke Kertajati sebelum dibawa ke Pulau Seberu

Rencananya petugas kesehatan akan menyemportkan cairan disinfektan kepada seluruh penumpang pesawat termasuk kru pesawat dan tim penjemput yang terdiri dari 23 orang dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri juga instansi lain, sebelum di evakuasi menuju bus. Tampak lima unit bus dari RSPAD Gatot Subroto sudah siap menyambut penumpang.

Proses evakuasi ini disaksikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menko PMK Muhadjir Efendi.

Baca Juga: Bandara Kertajati bersiap jadi lokasi pendaratan WNI ABK Diamond Princess

Berdasarkan pemantauan Kompas TV, tepat pukul 23.13 WIB dua garbarata sudah merapat ke pintu pesawat bagian depan dan bagian belakang.

Tepat pukul 23.35 WIB, tampak satu per satu penumpang menuruni tangga garbarata dari pintu pesawat dengan menggunakan pakaian masker putih dan menenteng bawaan pribadi di kantong putih, lalu diarahkan oleh petugas untuk masuk bus.

Selanjutnya, 69 WNI ini akan di pindahkan ke tempat observasi di Pulau Seberu Kepulauan Seribu mengunakan lima bus RSPAD menuju pelabuhan Pelabuhan PLTU Indramayu.

Perkiraan lama perjalanan dari Bandara Kertajati Majalengka menuju PLTU Indramayu sekitar kurang lebih 2 jam. Kemudian mereka akan dipindahkan ke KRI dr. Soeharso dan selanjutnya di bawa menuju pulau Seberu Kecil, Kepulauan Seribu untuk dilakukan observasi. Sebagai catatan KRI dr Soeharso merupakan kapal milik TNI Angkatan Laut yang berfungsi untuk rumah sakit. 

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy melakukan pengecek kesiapan dam keamanan Bandara Kertajati pada Minggu (1/3) siang. Rombongan dari BNPB, Kemenko PMK, TNI, dan Kementerian Kesehatan berangkat pukul 10.30 WIB dengan Helikopter PK-TPF ke Kertajati, dari bandara Halim Perdanakusuma,Jakarta.

Hasil dari Kemenkes bahwa WNI dan Kru Pesawat selama turun dari pesawat sampai dengan pelabuhan PLN adalah tanggung jawab dari Kemenkes. Selain itu WNI Diamond Princess terdiri dari 69 orang (67 pria dan 2 wanita) dan 23 tenaga pendamping yang terdiri dari 11 kru pesawat dan 12 orang anggota tim medis. 

Agus Wibowo, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menjelaskan, selanjutnya 69 WNI Diamond Princess akan bergabung dengan 188 WNI ABK World Dream yang sebelumnya sudah berada di Pulau Seberu Kecil, namun di lokasi terpisah. Peserta observasi mendapatkan makan 3x sehari dan juga fasilitas cottage, rumah sakit mini untuk memantau peserta observasi, tempat tidur di setiap kamar, kamar mandi, pendingin ruangan, hiburan tv, karaoke, peralatan olahraga, mesin cuci, perlengkapan mandi dan sebagainya untuk kenyamanan peserta observasi. Serta dilengkapi Base Transceiver Station  (BTS) dari Telkom untuk memudahkan peserta observasi terhubung dengan keluarganya.



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×