Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
Petugas kesehatan telah menyemportkan cairan diinfektan kepada seluruh penumpang pesawat termasuk kru pesawat sebelum di evakuasi menuju bus.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menko PMK Muhadjir Efendi dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kami memantau proses ini dari bandara.
Selanjutnya, 69 WNI ini akan di pindahkan ke tempat observasi di Pulau Seberu Kepulauan Seribu mengunakan 4 (empat) bus RSPAD. Rutenya dari Bandara Kertajati Majalengka menuju Pelabuhan PLTU Indramayu, dengan perjalanan kurang lebih 2 jam. Kemudian mereka akan dipindahkan ke KRI dr. Soeharso dan selanjutnya di bawa menuju pulau Seberu Kecil, Kepulauan Seribu untuk dilakukan observasi.
Baca Juga: Ini alasan Kertajati dipilih jadi lokasi pendaratan 69 WNI kapal Diamond Princess
Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy melakukan pengecek kesiapan dam keamanan Bandara Kertajati pada Minggu (1/3) siang. Rombongan dari BNPB, Kemenko PMK, TNI, dan Kementerian Kesehatan berangkat pukul 10.30 WIB dengan Helikopter PK-TPF ke Kertajati, dari bandara Halim Perdanakusuma,Jakarta.
Baca Juga: Sebanyak 68 ABK Diamond Princess tiba di Indonesia malam ini
Hasil dari Kemenkes bahwa WNI dan Kru Pesawat selama turun dari pesawat sampai dengan pelabuhan PLN adalah tanggung jawab dari Kemenkes. Selain itu WNI Diamond Princess terdiri dari 69 orang (67 pria dan 2 wanita) dan 23 tenaga pendamping yang terdiri dari 11 kru pesawat dan 12 orang anggota tim medis.
Agus Wibowo, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menjelaskan, selanjutnya 69 WNI Diamond Princess akan bergabung dengan 188 WNI ABK World Dream yang sebelumnya sudah berada di Pulau Seberu Kecil, namun di lokasi terpisah.
Baca Juga: WNI ABK Diamond Princess akan menuju lokasi observasi dengan kapal
Peserta observasi mendapatkan makan 3x sehari dan juga fasilitas cottage, rumah sakit mini untuk memantau peserta observasi, tempat tidur di setiap kamar, kamar mandi, pendingin ruangan, hiburan tv, karaoke, peralatan olahraga, mesin cuci, perlengkapan mandi dan sebagainya untuk kenyamanan peserta observasi. Serta dilengkapi Base Transceiver Station (BTS) dari Telkom untuk memudahkan peserta observasi terhubung dengan keluarganya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News